Find Us On Social Media :

Rano Karno Menyayangkan Popularitas Kini Jadi Unsur Utama Demokrasi

By Ria Theresia, Minggu, 18 November 2018 | 17:26 WIB

Rano Karno saat Grid.ID mengunjungi Warung Doel.

Laporan wartawan Grid.ID, Ria Theresia Situmorang

Grid.ID - Rano Karno sudah membulatkan niatnya untuk bertarung di badan legislatif dengan mencalonkan diri sebagai anggota dewan.

Dalam obrolannya bersama Grid.ID, Rano Karno menyebut kalau peluang untuknya menang memang sangat besar di Daerah Pemilihan Banten III yang meliputi Tangerang Raya mengingat ia pernah memimpin daerah tersebut dan survey kepopularitasnnya disana cukup tinggi.

Saat ditanya tentang kegiatannya yang cukup padat mulai dari pengerjaan film hingga usaha keluarga yang ia kelola, Rano Karno menyebut hal tersebut tidak akan menggangu sosialisasinya di daerah nantinya.

Baca Juga : EKSKLUSIF : Rano Karno Ungkap Tantangan Menjadi Pimpinan Daerah Selama 5 Tahun

"Kalau warung ini kan boleh dibilang keluarga kalau naskah apalagi sekarang konsep saya si doel ini hanya akan ditayangkan pada lebaran," ungkapnya.

"Nggak menganggu," tegasnya saat berbicara dengan Grid.ID di kediamannya di kawasan Lebak Bulus pada Minggu (18/11/2018).

Baca Juga : Gagal Pertahankan Rumah Tangga, Sule: Anak-Anak Selalu Support Gua Dalam Hal Apapun

Pria tenar dengan perannya sebagai Doel dalam sinetron Si Doel Anak Sekolahan di tahun 1994 ini mengatakan ia pun tak merasa risih dengan artis muda yang sedang 'berjudi' di dunia politik saat ini.

"Sistem yang kita anut saat ini demokratisasi memungkinkan siapapun. Nah, yang sangat malang itu unsur," bukanya kepada Grid.ID.

"Unsur utama dalam demokrasi ini adalah popularitas," sambungnya.

Baca Juga : Dikenal Bandel Semasa Kecil, Sule: Tapi Gua Tetap Hormat Terhadap Orang Tua

Popularitaslah yang menurut ayah 3 anak ini membuat artis lebih mudah masuk ke dunia politik walaupun pada praktiknya tidak semua artis menang dalam kancah politik.

"Paling mudah (menjadi caleg) walaupun tidak semuanya artis menang lho. Belum tentu banyak juga artis yang gagal yang tidak terpilih walaupun banyak yang maju," terangnya.

"Artinya kembali lagi ke kepercayaan masyarakat," sambungnya.

"Jadi sistem yang dianut demokratisasi ini memberikan kebebasan pada siapapun untuk memilih dan dipilih termasuk artis," terangnya lagi.

Rano Karno mencontohkan kalau keberadaan orang-orang kreatif saat ini sangat dibutuhkan termasuk di dalamnya adalah seniman yang harusnya juga berkecimpung di dunia pemerintahan.

"Apalagi dalam bidang sekarang ya ada Bekraf. Artinya dunia kreatif itu punya potensi besar. Maaf bukan ingin menyinggung tapi yang paham tentang bidang ini hanya seniman. Sekarang ini dibutuhkan orang orang kreatif banyak di gedung dewan," jelasnya.

Termasuk di dalamnya, Rano Karno bercerita kurangnya seniman yang banyak berkiprah dunia film menjadi perhatiannya tersendiri mengingat ia pun meniti karir di dunia film.

"Kalau saya boleh memilah dari adek-adek teman saya yang maju ini kebanyakan penyanyi, orang film nggak banyak. Itulah yang membuat saya terkejut," curhatnya.

"Siapa yang akan memperhatikan dunia film? Harus ada orang film di dalamnya. Bagaimana film menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Itu yang harus diperhatikan," tandasnya.

Baca Juga : Miris! Kerumunan Warga Justru Berfoto di Lokasi Pembunuhan Keluarga Diperum Nainggolan

(*)