Find Us On Social Media :

Maulid Nabi 2018 : Mengenal Lebih Dekat Tradisi Sripuan yang Dilaksanakan di Kota Kupang

By Maria Andriana Oky, Selasa, 20 November 2018 | 14:46 WIB

Maulid Nabi 2018 : Mengenal Lebih Dekat Tradisi Sripuan yang Dilaksanakan di Kota Kupang

Laporan Wartawan Grid.ID, Andriana Oky

Grid.ID - Tepat pada hari ini, Selasa (20/11/2018) seluruh umat muslim di tanah air merayakan hari raya Maulid Nabi 2018, tak terkecuali di Kota Kupang yang mengadakan tradisi Sripuan.

Masyarakat muslim di Kota Kupang merayakan Maulid Nabi 2018 dengan melaksanakan tradisi Sripuan.

Tradisi Sripuan ini tak hanya diadakan dalam perayaan Maulid Nabi 2018 saja, tapi sudah dilakukan beberapa tahun yang lalu di Kota Kupang.

Mengutip dari Pos-Kupang.com disebutkan bahwa tradisi Sripuan ini diadakan secara tradisional oleh umat muslim di Kota Kupang.

Baca Juga : Maulid Nabi 2018: Penggalan Pidato Bung Karno di Perayaan Hari Lahir Nabi Muhammad SAW

Lokasi perayaan ini bertempat di Masjid Albaitul Qadim Air Mata Kupang, pada Senin (19/11/2018) malam.

"Momen Maulid Nabi ini kita adakan secara tradisional, yakni Sripuan.

Ini sudah empat kali kita adakan setiap tahun," ungkap sekretaris yayasan Masjid Albaitul Qadim Air Mata, Kupang, Syukur Dapubeang.

Ia menjelaskan, Sripuan merupakan sebuah tradisi yang diadopsi dari budaya Melayu, yang dibawa oleh Adi Pati Amir saat diusir oleh Belanda dari Bangka Belitung pada tahun 1800-an.

Baca Juga : Maulid Nabi 2018: 12 Peristiwa di Hari Lahir Nabi Muhammad SAW yang Mengagumkan

Sosok Adi Pati Amir lah yang memprakarsai pendirian Masjid Albaitul Qadim Air Mata di Kota Kupang.

Tradisi Sripuan disimbolkan dengan buah-buahan, bunga, kuncup, batang yang dirangkai membentuk piramida, mirip seperti pohon dengan aneka bunga dan buah-buahan.

"Sripuan adalah simbol persatuan, keakaraban, toleransi dan gotong royong. Tidak hanya sesama umat muslim saja, tetapi juga dengan sesama yang berbeda keyakinan," ungkap Syukur Dapubeang.

Perayaan Maulid Nabi 2018 di kota Kupang diawali dengan pawai Ta'aruf dan prosesi Sripuan (17/11/2018) dari Masjid Kampung Solor, ke Masjid Bonipoi dan berakhir di Masjid Albaitul Qadim Air Mata.

Baca Juga : Maulid Nabi 2018: Pasar Bandeng Murah, Cara Masyarakat Sidoarjo Sambut Perayaan Hari Lahir Muhammad SAW

Pawai ta'aruf dan arakan Sripuan, secara resmi dilepas oleh Wakil Ketua Komis V DPRD NTT, H. Muhammad Ansor.

Menurut Syukur, 3 masjid tersebut memiliki nilai sejarah tersendiri bagi perkembangan umat muslim di Kota Kupang.

Pasalnya, ketiga masjid ini merupakan masjid tertua yang ada di kota Kupang.

Tak hanya di Kota Kupang, masyarakat di Daerah Sidoarjo juga mengadakan pasar Bandeng murah untuk menyambut hari Maulid Nabi 2018.

Baca Juga : Maulid Nabi 2018: 5 Tradisi Perayaan Hari Lahir Nabi Muhammad SAW di Berbagai Daerah di Indonesia

Dikutip dari Kompas.com dijelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Sidoarjo menggelar pasar murah ikan bandeng untuk menyambut perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW 2018.

Tak tanggung-tanggung, sebanyak 6 ton ikan bandeng asli Sidoarjo habis dalam waktu 3 jam pada Senin (19/11/2018).

Sekretaris Dinas Perikanan Kabupaten Sidoarjo, Bachruni Aryawan mengatakan, dalam pasar murah bandeng tersebut, 2 kilogram Bandeng dijual dengan harga Rp 27 ribu.

Pasar Bandeng murah ini digelar rutin oleh pihak Dinas Perikanan setiap kali menjelang perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, sekaligus mempromosikan ikan bandeng asli dai tambak nelayan Sidoarjo.

Baca Juga : Maulid Nabi 2018: Mengenal Festival Ampyang Maulid di Kudus yang Telah Digelar Sejak Abad ke-16

Begitulah beberapa gambaran perayaan masyarakat tanah air dalam merayakan hari raya Maulid Nabi 2018. (*)