Find Us On Social Media :

Salut Buat Aiptu Sunaryanto, Polisi Ini Harus Bertindak Akurat di Antara Hidup dan Mati

By Hery Prasetyo, Senin, 10 April 2017 | 22:22 WIB

Angkot KWK T25 tempat Ibu Risma dan putranya disandera dan dalam todongan pisau oleh Hermawan, Minggu (9/4/2017).

Grid.ID - Kasus penodongan dan penyanderaan di angkot KWK T25 jurusan Rawamangun-Pulogebang, Minggu (9/4/2017) di Buaran, Jakarta Timur, benar-benar seperti drama dalam film.

Apalagi, pelaku pnodongan, Hermawan (28), cukup nekat.

Selain itu, yang disandera adalah seorang ibu yang sedang menggendong anaknya yang masih balita.

Hermawan tak mau melepaskan sedikit pun Ibu Risma yang menjadi sanderanya, juga anak Risma, Dafa Ibnu Hafiz.

(BACA JUGA: Penodong di Angkot T25 Menekan Pisau ke Leher Sandera, Begini Aksi Polisi Melumpuhkannya)

Bahkan, Hermawan sempat menekan pisau lebih keras ke leher Risma.

Drama makin menegangkan itu terjadi, setelah salah satu penumpang, Isnawati, berhasil lolos dan keluar dari angkot.

Isnawati sempat menyerahkan handphone, tapi rupanya Hermawan belum puas dan masih memina dompetnya.

"Udah lu jangan banyak omong, kata dia gitu. Saya sahutin, lu mau ambil barang gua semua ya udah bunuh gua sekalian, bunuh aja, bunuh gua'," tantang Isnawati.

(BACA JUGA: VIDEO BREAKING NEWS - Seorang Ibu dan Anak Balita Ditodong Dalam Angkot, Rawamangun Jakarta Timur)

Isnawati lalu berteriak meminta tolong dan penodong panik, hingga akhirnya Isnawati berhasil meloloskan diri.

Namun tidak dengan Risma dan anaknya. Mereka justru menjadi senjata Hermawan untuk memaksa agar massa yang datang saat itu tidak menangkapnya.