Sempat kesal, penodong menekankan pisau ke leher Risma hingga terluka.
Suasana pun makin tegang dan warga ketakutan.
"Jangan....jangan...jangan!" cegah warga saat melihat pelaku hendak menusuk leher Risma.
Suharyanto mencoba mengajak pelaku berkomunikasi dan bernegosiasi cukup lama.
Akhirnya, Hermawan lengah juga.
(BACA JUGA: Menegangkan! Inilah Detik-Detik Pelaku Penyanderaan Ibu dan Balita Dalam Angkot Ditembak Aparat Kepolisian)
Setelah tangannya agak mengendur, Sunaryanto menarik pistolnya dan menembak tangan kanan Hermawan.
Keputusan cepat yang berani, karena sangat berisiko jika tidak akurat.
Suharyanto seperti dipojokkan untuk membuat keputusan di antara hidup dan mati dan dia mengambil keputusan yang benar.
Doorrrr....., tembakan Suharyanto itu tepat sasaran, mengenai tangan kanan Hermawan yang memegang pisau.
Padahal, tangan Hermawan itulah yang digunakan untuk menodong dan posisinya sangat dekat dengan kepala Risma dan anaknya.
Beruntung, tindakan Aiptu Suharyanto sangat akurat di saat yang tepat.
Hermawan tak berdaya dan Suharyanto langsung meringkusnya.
Drama menegangkan itu berakhir sudah dengan hasil yang memuaskan.
Risma dan anaknya selamat. hanya luka kecil di leher dan tangan Risma.
Sedangkan pelaku langsung diamankan ke Polsubsektor Klender agar tak diamuk massa. (*)