Grid.ID - Senin (10/4/2017) pagi ini, Berita duka menyelimuti dunia hiburan tanah air atas meninggalnya pesinetron, Renita Sukardi yang mengidap penyakit kanker Payudara stadium 3B.
Renita menghembuskan nafas terakhirnya pada Senin pagi (10/4/2017) di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat.
Kanker payudara adalah jenis penyakit yang paling mematikan di dunia.
(Baca Juga: Ini Loh Ciri-Ciri Benjolan Kanker Payudara Yang Perlu Kamu Ketahui)
Ia divonis mengidap kanker payudara sejak dua tahun lalu, namun sempat sembuh.
Sayang, sel kankernya kembali muncul dan menyerang organ lainnya seperti paru-paru dan tulang.
Tulang-tulang Renita belakangan diketahui patah dan gampang rapuh.
Dikutip Grid.ID dari Nova.id, berkaca pada kejadian ini, pengidap kanker payudara di Indonesia diperkirakan mencapai lebih dari 50 ribu dengan angka kematian mencapai 20 ribu.
Indonesia sendiri menempati negara kedua dengan kematian tertinggi akibat penyakit tidak menular, salah satunya karena kanker.
Proporsi kanker payudara di Indonesia menempati urutan tertinggi dan ada kecenderungan terus meningkat.
Dr. Bob Andinata, SpB(K)Onk, spesialis bedah onkologi menyatakan, ada tanda-tanda yang bisa dikategorikan sebagai gejala kanker, namun benjolan di payudara tak selalu disebabkan kanker, hanya 20 persen benjolan yang merupakan kanker.
“Bila benjolan terasa sakit diserta payudara keras dan membengkak, lalu lakukan pemeriksaan dengan USG, umumnya adalah kista.
Kemudian, kanker stadium lanjut umumnya sudah menyebar ke paru-paru, tulang, dan hati.
Kanker payudara juga akan menunjukkan gejala yang lebih jelas ketika memasuki stadium 3 dan 4, seperti yang dijelaskan oleh Dr. Bob.
Pada stadium lanjut, sel kanker akan lebih cepat menyebar dan menyerang organ lain, biasanya pada organ yang paling dekat dengan tempat bertumbuhnya sel kanker tersebut.
Sel kanker yang menyebar tersebut terjadi karena adanya pelepasan sel kanker dari tumor primer ke sistem limfatik atau aliran darah dan kemudian menyebar.
(Baca Juga: Hati-hati! Salah Diet Malah Memicu Kanker Payudara)
Tulang di tubuh yang normal akan selalu berganti, namun tidak pada penderita kanker.
Sel kanker yang sudah menyebar ke tulang dapat menyebabkan beberapa bagian struktur tulang pecah tanpa membentuk tulang baru.
Hal inilah yang sering menimbulkan patah tulang pada banyak penderita kanker payudara.
Tak hanya karena rapuh, tulang yang patah pada penderita kanker payudara juga bisa disebabkan karena tulang yang tumbuh baru meskipun tulang lama belum rusak, sehingga tulang lebih keras namun struktrur yang abnormal sehingga tulang mudah patah.
(Baca Juga: Menyedihkan, Kanker Payudara Sebabkan Renita Sukardi Patah Tulang, Ini Cerita Pilu Suaminya)
Gejala umum yang muncul apabila sel-sel kanker telah menyebar ke tulang adalah rasa nyeri pada tulang.
Kemudian, tulang akan menjadi lebih lemah dan mudah patah.
Bila sel kanker telah menyerang tulang belakang, maka akan menyebabkan kompresi sumsum tulang belakang sehingga mengganggu fungsi usus dan kandung kemih.
Lalu, bisa menyebabkan kelumpuhan.
Untuk mencegah risiko buruk tersebut, itu sebabnya setiap perempuan disarankan rutin deteksi dini agar terhindar dari risiko kanker payudara stadium lanjut dan tak terlambat melakukan upaya penanganan. (*)
(Baca Juga: 2 Kaki Sudah Patah, Ini Cerita Awal Mula Renita Sukardi Divonis Kanker Payudara)