Laporan wartawan Grid.ID, Veronica Sri Wahyu Wardiningsih
Grid.ID - Giring Ganesha Djumaryo atau akrab disapa Giring Ganesha tengah jatuh sakit.
Hal tersebut terlihat dari unggahan beberapa foto Giring Ganesha di akun Instagram pribadinya, @giring, Jumat (24/11/2018).
Terlihat vokalis grup band Nidji tersebut terbaring di ranjang rumah sakit. Nampak selang infus pun tertancam di tangannya.
Meski tengah sakit, wajah Giring Ganesha semringah di kelilingi keempat anaknya.
Diketahui, Giring Ganesha opname di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan.
Tak hanya anak-anaknya yang setia menemaninya di rumah sakit.
Terlihat sang istri, Cynthia Riza, beserta sang ibu dan keluarga lainnya ikut menemani Giring Ganesha di rumah sakit.
Pada hari Sabtu (24/11) ini, Giring Ganesha pun telah menjalani operasi laparaskopi.
Berkat pengobatan tersebut, Giring Ganesha pun merasa lebih baik dan lebih sehat.
"Terima kasih dokter Octo, dokter Taslim dan jajaran suster suster hebat Rumah Sakit Pondok Indah. Laparaskopi nya lancar dan aku sudah merasa lebih sehat sekarang. Terima kasih juga doa doanya kawan kawanku :) ... doa dan cinta untuk kalian semua," tulis Giring Ganesha pada unggahan fotonya, Sabtu (24/11).
Diketahui dari unggahan foto di akun Instagram Cynthia Riza, @cynthiaganesha, sang istri menerangkan bahwa Giring Ganesha mengidap sakit usus buntu sehingga memerlukan tindakan medis untuk disembuhkan.
Istri Giring Ganesha pun menjelaskan bahwa sang suami baru menjalani operasi pertama di dalam hidupnya.
"Operasi pertamanya Mas Giring, Laparoskopi usus buntu dan Alhamdulillah operasinya lancar.
Insya Allah abis ini semakin sehat ya cintaku, love you always," tulis Cynthia Riza.
Baca Juga : Gelar Konser di Indonesia, Calum Scott Akan Mengenakan Kain dari NTT
Laparaskopi atau laparoskopi merupakan bedah minimal, sebuah teknik melihat ke dalam perut tanpa melakukan pembedahan besar.
Melansir dari kompas.com, laparaskopi diperkenalkan di awal tahun 1990an dengan metode sayatan kecil sepanjang 2-3 cm menolong pasien tidak perlu berlama-lama di rumah sakit dan menghabiskan banyak biaya.
Didukung oleh perkembangan IT yang mutakhir, teknologi laparaskopi pun turut berkembang. Panjangnya sayatan yang diperlukan dalam metode bedah ini menjadi 0.5-2 cm saja. Dengan demikian, masa penyembuhan pasien lebih singkat lagi.
Laparaskopi adalah tindakan bedah yang tidak membutuhkan sayatan lebar karena menggunakan alat bantu kamera kecil yang dapat dimasukkan dalam rongga abdomen. Metode ini dikatakan makin berkembang dengan didukung oleh peralatan canggih yang disebut Endo Alfa. (*)