Grid.ID - Sebelum dia dibunuh oleh suku kuno yang terpencil di pulau "terlarang" di Samudra Hindia, John Allen Chau, seorang pemuda Amerika yang memiliki misi seorang diri untuk menyebarkan agama Kristen, mengungkapkan dua hal yang mengejutkan.
Pertama dia bersedia mati, kedua, dia juga takut.
"Kalian mungkin berpikir saya gila dalam semua ini," tulisnya dalam sebuah surat kepada orangtuanya.
"Tapi saya pikir ini layak untuk menyatakan Yesus kepada orang-orang ini."
Surat yang dia tulis sebagian adalah jurnal, ada 13 halaman dengan banyak coretan yang berantakan.
Chau mengemban misi ke sebuah komunitas yang paling tak bisa ditembus di dunia, yang dikenal karena permusuhan intens mereka terhadap orang luar.
Mereka telah membunuh atau setidaknya mencoba membunuh banyak orang luar yang berusaha menginjakkan kaki ke pulau mereka, Pulau Sentinel Utara.
Pulau Sentinel Utara ini jaraknya 700 mil dari daratan India, di mana mereka adalah salah satu kelompok pemburu yang masih sangat murni, tidak ada alat-alat modern di sana.
Baca Juga : Reino Barack dan Luna Maya Ribut, Syahrini: Stop Jangan Banyak Bicarahhh... Winter is calling...
Pada hari Jumat, para pejabat kepolisian India berbagi tulisan terakhir Chau, yang sebagiannya telah diterbitkan oleh media berita lainnya selama dua hari terakhir.
Pulau Sentinel Utara adalah wilayah terjauh India, dan selama bertahun-tahun pihak berwenang India telah menyatakannya pulau itu terlarang untuk di kunjungi dalam upaya untuk melestarikan budayanya.