Laporan Wartawan Grid.ID, Bunga Mardiriana
Grid.ID - Pesawat kargo milik Vortex Air di Australia kebablasan melewati bandara tujuan sejauh 46 kilometer.
Biro Keselamatan Transportasi Australia (ATSB) menyatakan bahwa hal tersebut terjadi karena pilot yang tertidur.
Semula, pesawat ini terbang dari Kota Devonport di Tasmania menuju King Island pada (8/11/2018).
Melansir dari Kompas.com, pilot pesawat jenis Piper PA-31 merupakan satu-satunya orang yang ada di dalam pesawat.
Sehingga tidak ada yang mengingatkan dirinya ketika pesawat tersebut melewati bandara tujuan pada pukul 07.15.
Baca Juga : Disinggung Sudah Lamaran oleh Robby Purba, Begini Reaksi Rossa
Menurut konsultan penerbangan dari Strategic Aviatin Solutions, Neil Hansford, pesawat tersebut sudah dipastikan menggunakan fitur autopilot.
Kondisi ini memungkinkan pesawat untuk terus terbang hingga kehabisan bahan bakar.
"Dalam beberapa kasus tangki bahan bakar harus dialihkan, jadi begitu mengalami kekurangan bahan bakar pesawatnya akan jatuh," terang Hansford seperti dikutip dari Kompas.com.
Jika pilotnya tidak terbangun, pesawat tersebut bisa sampai ke pesisir negara bagian Victoria.
ATS tidak menjelaskan bagaimana kronologis pilot tersebut kemudian terbangun.
Baca Juga : Foto di Depan Rumah Penuh Sampah, Chicco Jerikho Merasa 'Ditampar'
Menurut Hansfor, tidak lazim bagi seorang pilot tertidur dalam penerbangan yang jaraknya lumayan dekat yaitu sekitar 240 kilometer.
Sementara itu Vortex Air adalah maskapai penerbangan yang sudah berusia 25 tahun.
Selain mengangkut barang dan penumpang ke Tasmania, maskapai ini juga melayani penerbangan sewaan.
ATSB menyatakan penyelidikan kasus ini akan rampung pada kuartal pertama tahun depan. (*)