Jika kita memperhatikan, media sosial berlambang burung itu baru saja meluncurkan update yang mengubah cara menampilkan balasan tweet.
Netizen pun berbondong-bondong beralih ke Mastodon.
Dalam semalam, jumlah pengguna baru Mastodon mencapai ribuan.
(BACA JUGA: Gak Nyangka! Hampir 48 Juta Pengguna Twitter Bukan Manusia, Ini Alasannya!)
Menurut mesin penghitung yang dipasang di situs Mastodon, dalam 48 jam, jaringan Mastodon tumbuh 73 persen, menjadi 41 ribuan pengguna.
Jumlah pengguna sebanyak itu telah membuat nyaris 1 juta posting, menyebabkan beberapa fungsi di layanan Mastodon menjadi macet selama beberapa jam.
Karena hal itu, Rochko, pada Selasa (4/4) kemarin, memutuskan menutup pendaftaran pengguna baru, hingga kualitas layanan Mastodon bisa dijamin bagi pengguna yang sudah mendaftar.
Untuk mendanai proyeknya, Rochko membuat akun di platform Patreon, yang saat ini memberikan bayaran sekitar 1.000 dolar AS per bulan kepadanya.
“Saya membuatnya bukan untuk menjadi kaya, namun karena ini langkah yang benar, saya cuma memikirkan biaya nge-kos dan asuransi saja,” kata Rochko.
(BACA JUGA: Fitur terbaru Twitter yang Bikin Kamu Semakin Aman)
Ini bukan kali pertama seseorang menciptakan alternatif Twitter.
Juli 2012 lalu, programer bernama Dalton Caldwell mengumumkan App.net, kloningan twitter yang dihasilkan dari urun dana, yang memberi layanan gratis dan berbayar untuk fitur tertentu.
Walau berhasil mengumpulkan dana 500 ribu dolar AS, aplikasi ini mandek dan statusnya dalam "maintenance mode" sejak 2014. Aplikasi ini akhirnya dimatikan pada Januari 2017 lalu.
Lepas dari itu, kloningan-kloningan macam Mastodon dan App.net ini membuktikan bahwa Twitter memang sudah tidak menarik lagi.
Lebih dari itu, Twitter sedang dalam bahaya.
Mari kita lihat, sanggupkah Mastodon kalahkan Twitter. (*)