Di antara liputan dan wawancara yang tak terlupakan adalah ketika ia mendapat tugas untuk mewawancarai mantan Menteri Negara Lingkungan Hidup, Sarwono Kusumaatmadja pada tahun 1998.
Gara-gara wawancaranya dengan pejabat negara itu, wanita kelahiran 30 November 1969 ini sempat dipanggil oleh salah seorang pemegang saham SCTV dan keluarga Cendana.
Moment wawancara dengan Sarwono pun menjadi popular saat itu.
Istilah “cabut gigi” yang sensitif pada masa itu dilontarkan oleh menteri yang dikenal vokal itu, dimaksudkan untuk meminta Soeharto lengser.
(BACA JUGA: Kenapa Ibunda Julia Perez Kabur Saat Bertemu Wartawan?)
Dan Ira pun kena imbasnya.
Akibat peristiwa pemanggilan oleh Cendana itu, Ira harus berhenti siaran beberapa hari.
Sejak itu, ia menjadi kurang kritis, terutama kalau menyinggung RI satu dan keluarganya.
Karir peraih dua gelar master, yakni Master of arts bidang film dan produksi televisi (2000) dari Universitas Bristol, serta Master of arts bidang jurnalistik internasional (2001) dari Universitas Westminster ini mulai melejit.
Wanita kelahiran Jakarta 30 November 1969 ini tidak saja membawakan program berita, tapi juga menjabat sebagai Asisten Produser Liputan 6 siang dan Produser investigasi "SIGI".
(BACA JUGA: Rossa Minta Maaf Pada Wartawan, Ternyata Ini Alasan Sebenarnya)
Bagi Ira, memandu acara debat presiden bukan tugas baru.
Pada tahun 2004 lalu ia juga memandu "Debat Presiden 2004".
Berbekal dari pengalamannya, maka di tahun yang sama jurnalis senior ini juga mengembangkan usaha di bidang jasa strategi komunikasi terpadu, yang ia beri nama Ira Koesno Communications (IKComm).
Beberapa tahun absen di dunia pertelevisian, tahun 2010 ia kembali bergabung ke TV One untuk memandu acara talkshow.
Namun, karena tuntutan pekerjaan yang lain, ia pun akhirnya mundur dari TV One. (*)