Petisi keduanya ia tulis pada Desember 2015 lalu, selang 7 bulan dari petisi pertamanya.
Begini isi petisi yang diberi judul "Bebaskan Novel Baswedan dan Hentikan Kasusnya."
"Saya ingat betul 7 bulan lalu ketika suami saya, Novel Baswedan, ditangkap di rumah tengah malam.
Penangkapan itu menurut saya tak sesuai etika dan membuat keluarga sedih dan bingung.
Ia ditahan atas sebuah kasus lebih dari 10 tahun yang lalu. Yang sebetulnya, perkara itupun sudah selesai, tapi muncul lagi ditengah-tengah kemelut cicak buaya.
Tapi berkat dukungan lebih dari 20 ribu orang melalui petisi yang saya buat, Novel dibebaskan dari tahanan.
Tapi beberapa waktu lalu Novel mendapat surat panggilan ke Bareskrim.
Saat itu Novel tak bisa hadir karena sedang beribadah. Kemudian surat kedua dikirim Selasa untuk pemanggilan hari ini (Kamis).
Pagi ini Novel datang memenuhi panggilan Bareskrim. Tapi saya begitu terkejut karena saya tiba-tiba ditelepon agar menyiapkan baju Novel.
Tanpa pemberitahuan sebelumnya, Novel langsung diterbangkan ke Bengkulu. Apakah perlakuan seperti ini etis?
Rupanya kasus Novel akan dilimpahkan ke Kejaksaan Bengkulu. Sepertinya ini sudah direncanakan, tapi Novel baru tahu pagi ini saat dapat info setelah datang ke Bareskrim.
Meski belum jelas apakah Novel ditahan atau tidak, yang jelas saya kecewa karena suami saya yang seorang penyidik kasus korupsi terus-menerus dikejar-kejar dengan perkara lama yang seharusnya sudah selesai.
Saya berharap penegakan hukum untuk keadilan dan kemashalahatan masyarakat, bukan sebagai atas kepentingan pihak tertentu dan teror seperti yang menimpa suami saya.
Dukungan teman-teman yang lalu berhasil membebaskan Novel. Jika kita bersama-sama mengumpulkan banyak dukungan melalui petisi ini, saya yakin Novel akan dibebaskan lagi.
Dengan ini saya meminta, agar Presiden Jokowi dan Jaksa Agung, juga Kapolri, membebaskan suami saya, Novel Baswedan, dan segera menghentikan kasusnya!
(BACA JUGA: Ini Penampakan Wajah Novel Baswedan yang Disiram Air Keras, Uhh Ngilu ya Tuhan!)
Meski mendapatkan teror Novel tidak akan kendor untuk menegakan hukum dan memperjuangkan Indonesia bebas dari korupsi.
Bahkan sikap keluarganya juga turut mendukungnya, seperti yang diungkapkan saudara sepupunya, Anies Baswedan
"Kita semua sekeluarga mendukung, kita semua sekeluarga tahu bahwa Novel ini tangguh, kuat, dan akan melewati ini dengan baik," ungkap Anies. (*)