Grid.ID - Kabar Gisella Anastasia gugat cerai Gading Marten mengejutkan publik dan menarik perhatian, termasuk bagi Psikolog, Tika Bisono.
Tika Bisono, sang psikolog turut angkat bicara terkait kabar Gisella Anastasia gugat cerai Gading Marten dalam sebuah wawancara acara infotainment.
Tanggapan Tika Bisono, sang psikolog terkait kabar Gisella Anastasia gugat cerai Gading Marten itu ditayangkan dalam program Insert (26/11/2018) lalu.
Baca Juga : Gisella Anastasia Pergi ke Luar Negeri, Pengacara Beberkan Emosi Kliennya yang Cukup Tertekan
Tika Bisono tampak menyoroti kebiasaan pasangan Gading dan Gisel yang kerap mengunggah kemesraan media sosial mereka.
Yap, Gading dan Gisel kerap kali memamerkan kemesraan baik di unggahan Instagram, channel Youtube mereka, hingga setiap muncul bersama di acara televisi.
Namun apa yang kita lihat di media sosial justru berbanding terbalik dengan keadaan rumah tangga mereka saat ini.
Kemesraan Gisel dan Gading seolah menutupi masalah rumah tangga yang mereka alami selama ini.
Baca Juga : Gisella Anastasia Sempat Isyaratkan Ogah Tambah Anak dari Gading Marten
Gisel pun sempat mengaku jika rumah tangganya sudah bermasalah sejak 1,5 tahun lalu.
Lalu bagaimana tanggapan Tika Bisono melihat fenomena pasangan yang kerap memamerkan kemesraan di media sosial?
Apakah kebiasaan pamer kemesraan ini ada kaitannya dengan keharmonisan pasangan?
"Banyak, di Indonesia masih banyak". Ujar Tika Bisono soal pasangan yang hobi pamer kemesraan.
Menurut Tika, pasangan yang tak ingin kejelekan mereka diketahui orang lain adalah keluarga yang tak realistis.
"Keluarga yang nggak realistis yang menurut saya karena aib itu adalah kalau sesuatu yang nggak oke itu diketahui orang, sesuatu yang jelek itu diketahui orang."
Untuk menutupi masalah yang dihadapi, pasangan tersebut memilih memamerkan keadaan sebaliknya, yakni pamer kemesraan.
"Jadi alih-alih itu diketahui orang, pamerin aja sebaliknya. Banyak, banyak banget itu." Lanjut Tika Bisono.
Baca Juga : Soal Gempita, Gisella Anastasia Pernah Berniat Ingin ke Psikolog Anak
Sayangnya, tidak ada manusia yang sanggup terus-terusan bersandiwara menutup-nutupi masalah yang dihadapi.
Sehingga pada akhirnya berujung pada perceraian.
"Kalau semuanya sanggup untuk merekayasa itu terus-terusan, tanpa ada lelahnya, buat saya juga silahkan aja."
"Tapi nggak, manusia akan ada lelahnya untuk selalu merekayasa kehidupan tidak seperti seada-adanya. Dan pada akhirnya jebol, rusak." Tika Bisono menerangkan.
Rupanya sikap seperti ini yang sering menjadi penyebab perceraian pasangan di usia muda.
Saat ditanya apakah pamer kemesraan ini berkaitan dengan kasus perceraian pasangan di usia muda, Tika pun membenarkan.
"Apakah ini relevan dengan banyak kasus perceraian di usia perkawinan yang muda, penelitiannya udah banyak dan tendensinya sih benar." Jawab Tika.
Menurut Tika, pasangan yang sudah bercerai padahal usia pernikahannya masih di bawah 5 tahun bisa dikatakan memang belum matang.
"Jadi memang buat saya sih masih di bawah 5 tahun udah bercerai, itu belum mateng memang."
"Bahkan keputusan menikah pun buat saya belum mateng."
Baca Juga : Dituding sebagai Orang Ketiga Perceraian Gading Marten dan Gisella Anastasia, Icha Gween Merasa Malu
Bagi Tika, ketika pasangan sudah matang untuk menikah, masalah apapun yang dihadapi tidak akan menggoyahkan rumah tangga mereka.
"Karena kalo orang sudah sangat mateng menikah, itu nggak cepet rapuh, jatuh, dan pecah."
"Tapi ini mumbal terus.. jatuh, mumbal, jatuh, mumbal." kata Tika Bisono.
Sang Psikolog pun memberikan saran kepada para pasangan muda untuk menjadikan kasus ini sebagai pembelajaran.
Pasangan muda sebaiknya mempertimbangkan segala sesuatu sampai matang sebelum memutuskan untuk menikah.
"Dan ini yang harusnya dipraktikkan oleh pasangan muda ketika mereka memutuskan untuk menikah." Pungkasnya. (*)