Google pertama kali menguji kemampuan label kroscek tahun lalu, sebelum pemilu presiden AS.
Sebagaimana dirangkum dari Re/code, Senin (10/4/2017), fitur itu kini sudah tersedia untuk hasil pencarian Google News dan Search dalam semua bahasa.
Dalam hal ini Google mengandalkan kerja sama dengan lembaga pemeriksa fakta non-partisan seperti Politifact dan Snopes.
Menurut Google, komunitas pemeriksa fakta tersebut kini telah berkembang menjadi 115 organisasi.
Meski demikian, kerjanya belum sempurna.
Tak semua berita bakal ditandai oleh pemeriksa fakta.
Proses verifikasi pun relatif memakan waktu, bisa mencapai berhari-hari, sementara hoax bisa menyebar luas dalam waktu sangat singkat.
Selain Google, raksasa teknologi lain yang telah mulai menerapkan langkah-langkah untuk memerangi hoax adalah Facebook.
Bulan lalu jejaring sosial itu memberi label peringatan untuk konten yang kebenarannya diragukan.(*)