Saat baru pulang ronda malam, DR memasuki rumah sederhana miliknya dan melihat sang istri sedang berbaring santai di depan televisi.
Hubungan keduanya memang sedang tidak harmonis dan saat berbaring bersama, posisi mereka pung saling membelakangi.
Saat itu pelaku merasa sakit hati karena sang istri meludah berkali-kali ke arah tembok rumah.
Baca Juga : Ngengat Berekor 4 Mengerikan Di Kebumen Ini Bikin Heboh Netizen Berbagai Negara
Pelaku pun menegur korban karena dianggap tidak sopan.
Bukannya menerima nasehat suami, korban justru marah-marah.
"Umah urung dicat, urung dikeramik beh ora ulih diidoni. Apa maning nek wis dicat, dikramik. (Rumah belum dicat, belum dikeramik saja tidak boleh diludahi. Apalagi kalau sudah dicat sama dikeramik)," katanya menirukan tersangka.
Perkataan korban membuat pelaku marah dan gelap mata.
Pukul 02.30 dini hari pelaku mengambil sabit yang ada di gudang dan tragedi berdarah tersebut pun terjadi.