Find Us On Social Media :

Ditemukan di Aljazair, Batu Ini Disebut Arkeolog Jadi Petunjuk untuk Ungkap Tempat Kelahiran Manusia Pertama

By Agil Hari Santoso, Senin, 3 Desember 2018 | 20:17 WIB

Ditemukan di Aljazair, Batu Ini Disebut Arkeolog Dapat Mengungkap Tempat Kelahiran Manusia Pertama

Laporan Wartawan Grid.ID, Agil Hari Santoso

Grid.ID - Sebuah batu yang disebut dapat menjadi petunjuk untuk mengungkap tempat kelahiran manusia pertama, ditemukan tim arkeolog di Aljazair, Afrika Utara.

Ditemukan di Aljazair oleh arkeolog, batu yang disebut akan ungkap tempat kelahiran manusia pertama, diperkirakan memiliki umur 2,4 juta tahun.

Batu dari Aljazair yang akan digunakan arkeolog untuk mengungkap tempat kelahiran manusia pertama merupakan peralatan yang digunakan manusia purba kala itu.

Baca Juga : Menelusuri Sejarah Manusia Pertama di Asia Melalui

Arkeolog tak hanya menemukan peralatan batu saja, namun juga potongan tulang binatang yang juga diperkirakan berusia 2,4 juta tahun.

Mengutip Kompas, dari hasil yang diterbitkan jurnal Science pada Kamis (29/11/2018), mempertanyakan status Afrika Timur sebagai tempat kelahiran umat manusia.

Penemuan artefak batu di Aljazair ini merupakan hasil dari studi yang dilakukan oleh Mohamed Sahnouni pada tahun 2006.

Baca Juga : Perkenalkan Alyssa Carson, Gadis Cantik yang Akan Jadi Manusia Pertama di Mars

Kala itu, ia menemukan beberapa artefak menarik di situs penggalian Ain Boucherit, timur laut Aljazair, di dekat kota El-Eulma.

Baru pada tahun 2009 hingga 2016, Sahnouni beserta tim arkeolognya berusaha untuk melakukan penggalian artefak di situs Ain Boucherit.

Sebelum penemuan artefak peralatan batu yang dilakukan Sahnouni ini, artefak tertua adalah peralatan batu berusia 1,8 juta tahun di situs bernama Ain Hanech.

Baca Juga : Siap Ikut Pemilu 2019? Larangan dan Sanksi dalam Kampanye Wajib Kamu Perhatikan

Namun, catatan untuk artefak tertua berubah setelah Sahnouni menemukan peralatan batu serta potongan tulang hewan, yang diperkirakan berusia 2,4 juta tahun.

Mengutip Gizmodo, perkiraan usia artefak yang ditemukan ini jauh lebih lama dari kemunculan manusia modern, Homo Sapiens, yang baru muncul sekitar 300 ribu tahun lalu.

Jadi, manusia purba misterius yang membuat peralatan batu ini, sudah hidup di sekitar Afrika timur dan utara sejak 2,3 juta tahun sebelum manusia modern muncul.

Baca Juga : Segudang Alasan Generasi Milenial Harus #IkutPemilu2019, Ini Kata Seleb Muda!

Lewat penemuannya ini, Sahnouni percaya bahwa Afrika Utara bukan hanya tempat nenek moyang kita hidup dan mengembangkan alat, tapi juga tempat nenek moyang kita berevolusi. 

Walau penemuan ini dianggap luar biasa, pro dan kontra tetap bermunculan.

Salah satunya adalah Jean Jacques Hublin, seorang peneliti dari Institut Mac Planck untuk Ilmu Antropologi Evolusi.

"Klaim luar biasa membutuhkan bukti luar biasa, dan seseorang dapat berkeberatan mengenai klaim usia situs sejarah Ain Boucherit dan Ain Hanech," ujar Hublin. (*)