Sesampainya di kafe, sudah ada Paiman di sana.
“Ton, istrimu bisa dibawa lagi?” tanya Paiman.
“Boleh, tapi mana duitnya dulu!” jawab Tony, spontan.
Paiman lalu memberi Tony Rp50 ribu, persis di depan mata Fitri sendiri.
Tak hanya sekali, beberapa kali Fitri dipaksa Tony melayani pria hidung belang.
Sekali kencan, Fitri biasanya menerima bayarang Rp50 hingga Rp150 ribu. Uang itu, semuanya diterima oleh Tony yang hanya ongkang-ongkang kaki.
Terus diperlakukan tidak manusiawi, Fitri mulai gerah dengan perlakukan Tony.
Ia pun mulai memasang strategi. Saat diperkenalkan dengan seorang pria untuk ke sekian kalinya, Fitri langsung meminta bayarannya, tanpa sepengetahuan Tony.
Setelah menerima uang, Fitri izin ke belakang, dan tak kembali lagi.
Itu dilakukannya beberapa kali hingga Tony mengetahuinya. Ia pun naik pitam.
Sabtu malam, 19 Juli 2016, saat sedang duduk-duduk di depan rumah ibunya, Tony tiba-tiba muncul.
Ia langsung memukul dan menendang Fitri hingga babak belur.
Ibu Fitri yang tak terima mengajaknya melapor ke polisi. Awalnya ia ragu. Tapi, dengan berbagai pertimbangan, ajakan ibunya itu ia terima.
Di depan penyidik, Fitri bercerita tentang yang selama ini suaminya lakukan.
Tony pun meringkuk di balik jeruji besi. Setelah itu, Fitri kembali rumah ibunya dan mengaku bahwa hidupnya lebih tenang setelah memenjarakan suaminya.