Ia lelah dengan tekanan dari pihak keluarganya untuk segera menikah dan tidak menemukan jodohnya walaupun usianya sudah kepala tiga.
Jiajia yang berprofesi sebagai insinyur kecerdasan buatan itu membekali Yingying dengan kemampuan membaca sejumlah aksara Tiongkok, mengidentifikasi
karakter-karakter Tiongkok dan gambar-gambar serta berbicara beberapa kata sederhana.
Tak hanya itu, Jiajia juga berencana membuat Yingying bisa berjalan dan melakukan pekerjaan rumah tangga.
Sebelumnya, Dr. David Levy, seorang penulis dan ahli kecerdasan buatan telah memprediksi pernikahan manusia dengan robot sebenarnya.
Bahkan, ia memprediksi pernikahan pertama antara robot dan manusia akan dilakukan sebelum 2050.
“Saya percaya pernikahan antara manusia dengan mesin akan diakui secara hukum, sama seperti pernikahan yang dilakukan manusia.
Semakin banyak manusia yang menerima konsep hubungan manusia dan robot di masa depan,” ujarnya seperti dikutip Digital Trends.
Dalam 35 tahun ke depan, pengembangan kecerdasan buatan akan semakin mumpuni.
Nantinya, robot akan dibuat semirip mungkin dengan manusia, termasuk memiliki emosi. (*)