Namun, tidak banyak konsumen yang mau atau bisa begitu.
Apalagi kalau bicara budget yang terbatas.
Sementara untuk pembelian cicilan berarti mengeluarkan dana tidak begitu besar di depan, untuk uang muka.
Lalu sisanya dibayar secara bertahap dalam periode tertentu.
Selama periode cicil ibaratnya motor bukan milik konsumen karena Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) dipegang perusahaan pembiayaan.
Sebab itu juga biasanya asuransi melekat pada pembelian motor secara cicil.
Biaya asuransi juga ditanggung konsumen, masuk dalam hitungan cicilan.
Memakai cara cicil juga berarti konsumen masih punya beban dan berhubungan dengan perusahaan pembiayaan.
Beban lainnya yaitu bunga cicilan.
Jika dihitung total uang yang dikeluarkan konsumen selama periode cicilan pasti lebih besar dibanding beli tunai.
Rino Harja Kartan, Deputy Director, perusahaan diler Yamaha, Putera Group, menjelaskan, konsumen bebas memilih cara pembelian motor.
"Kami nggak bisa bilang mana yang untung mana yang rugi,” ucap Rino, Kamis (13/4/2017).
“Tapi sebenarnya kalau punya uang tunai akan lebih menguntungkan, kan tidak kena bunga sama depresiasi motor, kalau sudah dipakai setahun depresiasi bekasnya lebih baik," lanjut Rino.
Perusahaan pembiayaan masuk ke segmen konsumen yang tidak punya uang tunai, kata Rino.
"Kalau mengharapkan konsumen punya uang tunai pasti pasarnya kecil, nah perusahaan pembiayaan buka pasar baru," jelas Rino.
Nah tinggal gimana hitung-hitungan kamu tuh.
Mau tunai atau kredit, pastikan kamu bisa membayarnya sehingga nggak membebani keuangan kamu atau keluarga. (*)