“Kalau jalan yang kita tuju itu macet, jangan masuk atau mengantre di atas perlintasan atau rel kereta api, jelas ini sangat berbahaya,” papar Marcell.
Berbahaya karena kamu nggak tahu kapan kemacetan tersebut terurai.
Ketika sudah masuk dan kemacetan di depan belum terurai lalu kereta api sudah datang, maka bahaya siap mengancam.
Salah satu hal yang juga cukup sering ditemukan di perlintasan rel kereta api adalah saling mendahului atau berpindah jalur.
Terlepas tidak adanya marka jalan atau permukaan jalan tidak rata, bukan berarti kamu bebas untuk mendahului mobil di depan atau berpindah jalur.
Biasanya pengemudi yang tidak sabar dan akhirnya menyebabkan kemacetan.
Potensi lain yang juga harus diperhatikan oleh pengemudi adalah jangan mudah terintimidasi dengan pengemudi lainnya yang memaksa untuk masuk ke atas perlintasan rel kereta api.
Menurut Marcell, ketika sudah terintimidasi dan nekat maju padahal lalu lintas di depan masih macet, bisa berbahaya untuk diri sendiri.
Lain cerita ketika kondisi lalu lintas lancar.
Marcell mengimbau agar pengemudi segera mengurangi kecepatan saat terlihat akan melintasi rel kereta api.
Ini karena masih ada beberapa perlintasan kereta api yang tidak memiliki palang pintu.
“Ini trik agar pengemudi siap untuk beradaptasi dengan keadaan, biasanya kalau tidak ada palang pintu ada suara sirene bunyi tanda kereta akan melintas,” ujarnya.
Selain itu pastikan jaga jarak aman dengan kendaraan lain di depan.
Ini untuk memberi ruang sehingga punya jarak dan waktu untuk bereaksi bila dalam kondisi darurat.
Tentunya kamu akan memberi keselamatan untuk diri sendiri dan orang lain.(*)