Find Us On Social Media :

Soal Pakaian di Plastik Sampah, Tsania Marwa Dituding Provokasi untuk Memainkan Psikologi Atalarik

By Hery Prasetyo, Selasa, 18 April 2017 | 22:54 WIB

Atalarik Syah dan Tsania Marwa.

Grid.ID - Gonjang-ganjing keluarga Atalarik Syah dengan Tsania Marwa semakin memanas.

Setelah mediasi di Pengadilan Agama Cibinong, Bogor, Selasa (18/4/2017), ternyata tak ada tanda membaik.

Bahkan, meski Atalarik tak ingin menceraikannya, Tsania sudah bulat tetap akan menggugat cerai.

"Alhamdulillah bisa dibilang berjalan cukup baik. Tapi, saya tekankan saya tetap pada keputusan untuk melanjutkan gugatan cerai saya kepada Atalarik dan saya meminta hak asuh anak saya," jelas Tsania ditemui Grid.ID.

(BACA JUGA: Tsania Marwa Menangis Ceritakan Kondisi Anaknya yang Tak Terurus, Banyak Kotoran di Telinga Lagi)

Perselisihan dalam keluarga mereka sempat mengagetkan, karena sebelumnya tak pernah ada gosip tentang mereka.

Kehidupan Atalarik dan Tsania dinilai harmonis dan lancar-lancar saja.

Namun, ternyata di balik itu ada api dalam sekam dan semakin membakar.

Marwa sudah memohon agar Majelis Hakim meluluskan keinginan untuk cerai dari suami yang menikahinya 5 tahun silam.

Sebuah sikap yang menunjukkan dia tak memiliki niat untuk bersatu lagi.

(BACA JUGA: Tsania Marwah Bertengkar Saat ke Rumah Atalarik, Ternyata Tsania Bawa Ini)

Padahal, perkawinan mereka sudah dikaruniai dua anak, Syarif Muhammad Fajri dan Aisyah Shabira.

Atalarik sendiri sebelumnya sempat tak mengira istrinya akan sefrontal itu mengambil sikap menggugat cerai.

Menurut kerabat Tsania, Wahab, kepada Nova, awalnya Tsania hanya pamit ke rumah orang tuanya di kawasan Kembangan, Jakarta Barat untuk menginap.

Rupanya, itu hanya cara Tsania untuk mengawali sikapnya menggugat cerai.

Menurutnya, Tsania sudah tak sanggup lagi membangun rumah tangga yang harmonis bersama Arik, panggilan akrab Atalarik Syah.

Tsania sudah memikirkan semua konsekuensi atas tindakannya meninggalkan rumah hingga melayangkan surat gugatan cerai ke Pengadilan Agama.

Sebelum Tsania dan kedua anaknya tiba di rumah orangtua Tsania, Arik lebih dulu menelepon ayah mertuanya dan memohon agar Marwa dan kedua anaknya diizinkan menginap.

(BACA JUGA: Selesai Mediasi, Tsania Marwa Ngotot Tetap Ingin Cerai)

“Selama 2-3 hari, deh karena jadwal syuting sering pulang pagi,” ujar Wahab menirukan ucapan Arik pada ayah Marwa.

Tanpa prasangka apa pun, ayahnya mempersilakan Tsania menginap. Sejak saat itu hingga kini Marwa memilih tinggal di rumah orangtuanya.

Ketika Arik menjemput, Tsania tetap tak mau ikut.

Keenganan untuk balik itu diceritakan juga kepada ayahnya.

(BACA JUGA: Suasana Sidang Atalarik Syah dan Tsania Marwa)

“Maaf sementara ini alasan yang disampaikan Tsania belum boleh kami sebutkan,” ujar Wahab.

Arik sempat meminta mertuanya untuk membujuk Tsania, namun hasilnya nihil.

“Kalau Marwa mau, ya, silakan karena yang menjalankan rumah tangga adalah kalian berdua. Saya enggak ikut-ikut,” ujar Wahab menirukan.

Ayahnya, kata Wahab, sudah meminta Tsania ikut suaminya, tetapi ia tetap enggan kembali ke rumahnya.

“(Tsania) Marwa enggak bakal keluar kalau enggak ada sebabnya,” ujar Wahab.

Ketika orang tuanya meminta agar Tsania pulang bersama suaminya, Tsania tetap menolak.

“Marwa bilang, enggak mau. Saya di sini saja,” ujar Wahab menirukan Tsania.

Wahab menduga sikap Tsania merupakan akumulasi dari beragam perselisihan yang diakhiri oleh perselisihan yang menjadi pencetus timbulnya niat keluar rumah.

“Yang jelas, enggak mungkin Marwa sampai tidak mau pulang kalau enggak ada sebab-musabab yang fatal baginya,” ujar Wahab.

Ia merasa yakin Tsania sudah memikirkan matang semua konsekuensi dari tindakan keluar rumah di Cibinong hingga melayangkan surat gugat cerai.

Berbeda dengan Wahab, Atalarik melalui kuasa hukumnya Junaedi, SH, MH menuding Tsania yang memutuskan untuk meninggalkan rumah tanpa seizin suami dan kedua anaknya.

(BACA JUGA: Tsania Marwa Gugat Cerai Atalarik Syach, Ternyata Mereka Malu Untuk Menyatakan Ini, Kok Gitu)

Ketika dihubungi oleh Atalarik, Tsania tetap tak kunjung pulang.

“Anak-anaknya sudah nunggu berminggu-minggu.” tambah Junaedi.

Junaidi menyinggung surat gugatan cerai yang diajukan Tsania tidak jelas karena hanya menyebutkan adanya tekanan batin yang dialami ibu dua anak itu.

“Lihat aja gugatan cerainya, tidak jelas. Salah Atalarik apa? Tekanan batin itu kayak apa? Kalau ada tekanan, nggak punya anak dia,” ujar Junaedi.

Junaedi bahkan menilai Tsania telah mengaduk-aduk perasaan Atalarik dengan menulis informasi yang menyudutkan kliennya itu melalui Instagram.

“Banyak sekali informasi yang dia sampaikan di situ sehingga menarik pers dengan berbagai isu.”

Di Instagramnya, Tsania memang menulis beberapa status.

Misalnya, barang-barangnya sudah dikemas di dalam kantung plastik sampah atau tak bisa jumpa anak, dan soal harta gono-gini.

Junaedi menuding Tsania sengaja berbohong demi menarik perhatian publik.

Junaedi mengatakan, karena Tsania psikolog, jadi sangat mengerti efeknya.

“Psikolog tahu betul memainkan psikologi Arik,” ujar Junaedi yang juga mempersoalkan pakaian dan barang pribadi Tsania yang dikirimkan keluarga Atalarik.

“Pakaian Tsania itu banyak. Kenapa yang dalam kardus dan disusun rapi enggak difoto? Itu juga, kan, bukan kantong sampah.”

Meski situasi pasangan ini sudah memanas, kliennya berniat mempertahankan pernikahannya dengan Tsania.

Junaidi menyebut hingga kini kliennya memang tak ingin bercerai.

“Atalarik ngomong, dia tidak punya alasan untuk menceraikan Marwa,” katanya.