Dengan kata lain, pasangan masih membutuhkan kita sebagai partner." Soal waktu, lanjutnya, bisa kapan saja, kok, entah pagi, tengah hari bolong, sore, atau tengah malam buta sekalipun.
(BACA JUGA: Plus Minus Berhubungan Seks dengan Wanita Bertubuh Gemuk, Ini Ungkapan Jujur Para Pria!)
Pahami esensi dari bercinta dengan orang yang kita kasihi Menurut psikolog dari Fakultas Psikologi UI tersebut, seks adalah rekreasi.
Jadi, seks seyogyanya dijalani sebagai sesuatu yang menyenangkan kedua belah pihak alias tak boleh ada satu pihak pun yang merasa tertekan atau terpaksa melakukannya.
"Sayangnya, secara kualitatif suamilah yang umumnya jadi pihak pengambil inisiatif, sementara mayoritas penolak adalah istri dengan berbagai dalih yang memang masuk akal tadi.
" Jika cuma sekali-dua kali ditolak, sih, mungkin tak mengapa. Namun bila keseringan atau tiap kali minta langsung ditolak mentah-mentah, "bukan tak mungkin, lo, suami bakal uring-uringan atau malah muncul bentuk-bentuk reaksi yang sama sekali tak diharapkan."
Bahkan, bisa berdampak lebih buruk dari itu semisal balas dendam dengan sengaja tak mau menyentuh istrinya sama sekali, atau malah memanas-manasinya dengan bikin affair di luaran. Celaka, kan? Soalnya, penolakan untuk urusan yang satu ini bisa dianggap sebagai penghinaan terhadap harga diri suami, loh!
(BACA JUGA: Pakai Celana ‘Gemes’ Super Pendek, Kaki Jenjang Seksi Jennifer Bachdim Makin Bikin Iri)
Ambil sisi positifnya dan jadilah pasangan yang penuh pengertian Diungkapkan oleh DR. Sukiat, orientasi seks para suami memang lebih bersifat fisik.
Artinya, bagaimana ia bisa ereksi sampai mencapai ejakulasi.
Aspek lain di luar hal-hal tadi tak terlalu dipertimbangkannya.
Sebaliknya, orientasi para istri biasanya lebih pada ungkapan cinta kasih yang psikis sifatnya, seperti bagaimana nyamannya dipeluk dan diyakini bahwa ia memang benar disayangi/dicintai.