(BACA JUGA: Hari Dan Jam Ini Loh Waktu Bercinta Yang Membuat Kamu Merasakan Klimaks Paling Dasyat)
Bagaimanapun, saran Sukiat, "sebaiknya keinginan pasangan untuk berintim-intim jangan langsung ditolak.
Ambil sisi baiknya sajalah." Menurutnya, menyambut keinginan/permintaan pasangan untuk berintim-intim, sekalipun kita lagi nyenyak-nyenyaknya tidur, merupakan bunga-bunga perkawinan dan sarana rekreasi bersama.
"Bukankah bila kedua belah pihak sama-sama menikmati, seks justru diyakini mampu melepas kepenatan atau tekanan keseharian?"
Jikapun terpaksa menolak, Sukiat menganjurkan agar kita mengemukakan hal yang benar-benar menjadi alasan, jangan malah terkesan mencari-cari alasan.
Selain itu, sampaikan pula dengan cara santun agar tak menyinggung perasaan suami.
(BACA JUGA: Mau Pria Tambah Bergairah Karena Tatapan Mata Seksi Kamu? Coba Perawatan Pijat Mata Tradisional Ini!)
Kasih suami alternatif yang win-win solution, ya! Bila kebutuhan masing-masing pihak dirasa tak terjembatani, saran Sukiat, tak ada salahnya suami-istri membuat konsensus.
"Buatlah semacam perjanjian bersama. Misal, sebisa mungkin jangan menolak bila pasangan ingin berintim-intim tengah malam, atau tentukan hari-hari tertentu yang siangnya tak terlalu menguras energi mereka."
Dengan begitu, saat tengah malam yang disepakati bersama tiba, mereka berdua sudah betul-betul siap, dari segi fisik maupun mental.
Jika cara ini bisa diupayakan, Sukiat yakin, kebutuhan pasangan untuk berintim-intim bisa terpuaskan sementara hubungan suami-istri pun tak terganggu.
Soalnya, tak dapat dipungkiri seks merupakan salah satu penyangga utama keutuhan rumah tangga.
(BACA JUGA: Suami Istri Yang Terbuka Soal Fantasi Seks, Selain Hasil Yang Dasyat Ternyata Akan Merasa Seperti Ini)
"Nah, bukankah untuk menjaga keutuhan rumah tangga, kedua belah pihak harus melakukan berbagai upaya?"
Bila perlu, tambahnya, istri bisa memberikan alternatif pilihan bila memang kondisinya tak memungkinkan sementara si suami tetap menginginkan.
Misal, ditunda esok malam atau setidaknya sampai pagi setelah energi si istri pulih kembali, atau istri tetap melayani tapi jangan salahkan jika memberi "servis" seadanya alias sambil terkantuk-kantuk.
"Saya pernah, loh, bertemu pasangan seperti ini. Ternyata si suami, lantaran tak kuasa lagi membendung hasratnya, akhirnya memilih alternatif terakhir," tuturnya. (*)