Grid.ID - Segala hal yang berlebihan memang enggak baik termasuk dalam hal menggunakan media sosial.
Salah-salah, kamu bisa mengalami gangguan mental dan penurunan kondisi kesehatan.
(BACA JUGA: INFOGRAFIS : Aksi Live Psikopat di Facebook, Pelaku Menyebut Aksinya Pembantaian Hari Paskah)
Dikutip dari CNBC, riset tersebut dilakukan oleh dua orang peneliti asal Amerika Serikat, yaitu Holly Shakya dari University of California, San Diego, dan Nicholas Christakis dari Human Nature Lab, Yale University.
Kedua ilmuwan itu menggelar perbandingan terhadap data-data dari 5.208 orang yang menggunakan Facebook selama tiga tahun (2013, 2014, 2015).
Hasilnya, orang-orang yang membuka Facebook secara rutin bisa mengalami efek buruk pada kesehatan fisik, mental, dan kepuasan terhadap diri sendiri.
(BACA JUGA: Tak Perlu Khawatir Bakal Kuper, Kamu Juga Perlu 'Detox' Media Sosial)
“Penggunaan Facebook yang terlalu sering dalam satu tahun diperkirakan bisa menurunkan kesehatan mental seseorang pada tahun selanjutnya,” ujar kedua peneliti.
Seperti yang dilansir Grid.ID dari infokomputer.com, laporan itu menyebutkan bahwa melihat foto-foto kehidupan orang lain di Facebook bisa berakibat negatif pada kepercayaan diri.
Soalnya, kita akan cenderung memandang rendah kehidupan diri kita sendiri karena membandingkan dengan kehidupan orang lain.
Di samping itu, terlalu banyak berinteraksi di media sosial, termasuk mengeklik like dan mengirim komentar, dapat membuat kita menarik melupakan atau menarik diri dari interaksi di dunia nyata yang lebih bermakna.
(BACA JUGA: Ini Dia 7 Media Sosial Jadul yang Beken Tahun 2007-an, Kamu Pernah Coba yang Mana?)
“Ilusi media sosial adalah saat kita menggunakannya, kita merasa seolah-olah sudah melakukan interaksi sosial dengan baik.
Padahal, riset kami menunjukkan bahwa dari sisi kualitas dan alamiah, hubungan semacam ini tidak bisa menggantikan interaksi di dunia nyata yang kita butuhkan dalam menjalani hidup yang sehat,” pungkas mereka.
Riset ini memang hanya mengkhususkan diri bagi penggunaan Facebook, tetapi seharusnya juga berlaku untuk jenis media sosial lainnya, seperti Snapchat dan Instagram. (*)