Pada 1989, wanita Israel dan Palestina bertemu di brussel, Belgia, untuk memperkuat peran mereka menentang konflik.
Bahkan, mereka sukses mengeluarkan resolusi persamaan genderdi Palestina.
Dalam level kecil, wanita juga berperan besar dalam mencegah konflik di Papua.
Sebab, wanita dianggap sakral dan penerus utama regenerasi. Dan, tabu bagi orang Papua untuk melukai wanita dalam perang.
Tak jarang wanita mampu mencegah perang suku di Papua, atau meleraikan konflik mereka.
Aksi wanita mencegah dan melawan konflik juga dilakukan di beberapa negara Afrika dan ternyata cukup sukses.
Maka, peran dalam bentuk berbeda bisa dilakukan di Jakarta.
Para ibu dan wanita pada umumnya bisa tampil untuk mencegah konflik. Minimal, mereka melakukannya dalamskop terkecil di keluarga.
Aksi bisa berupa saran, nasehat kepada suami atau anak agar tak terlibat atau membakar konflik.
Tentu, warga jakarta mengharapkan yang terbaik.
Siapa pun pemenangnya, dalam mekanisme yang adil dan jujur, tentu pilihan warga Jakarta.
Semoga Pilkada DKI yang panas ini akan berjalan lancar, aman dan damai. Aamiin. (*)