Faktor gaya hidup yang dimaksud Najib antara lain melakukan hubungan seksual pada usia remaja, berganti-ganti pasangan, merokok, jarang mengonsumsi sayuran dan buah-buahan.
Sayangnya, keberadaan virus tersebut sering tidak disadari.
Padahal, sebenarnya HPV ini merupakan virus yang bisa ada pada setiap orang.
(BACA JUGA: Sel Kanker Payudara Menggerogoti Paru-Paru Dan Tulang, Ini Penjelasanya)
Tak banyak yang tahu, bahwa HPV tak hanya menyerang kanker serviks, tapi juga bisa menyerang kanker vulva (bagian organ seksual eksternal wanita ), anal (dubur), urofaring (saluran penghubung ke sistem pencernaan dan sistem pernafasan), dan juga Mr P, loh!
Kanker serviks menjadi ancaman yang menakutkan bagi sebagian besar wanita.
Di Indonesia, kanker leher rahim diperkirakan menyebabkan lebih dari satu wanita meninggal dunia karena kanker ini setiap jamnya.
Penularan HPV sebenarnya bisa dicegah. Vaksinnya pun sudah tersedia.
(BACA JUGA: Ini 5 Hal Yang Meningkatkan Resiko Kanker Serviks dan Salah Satunya Melahirkan)
Bahkan vaksin HPV sudah bisa diberikan kepada anak sejak berusia 10 tahun. Pertimbangannya, anak pada usia tersebut efektif untuk pemberian vaksin HPV.
Dengan memberikan vaksin HPV, anak mendapat perlindungan seumur hidup dari ancaman kanker serviks, kanker anal, hingga kutil kelamin yang disebabkan oleh virus HPV.
Kanker yang menjadi pembunuh wanita nomor 1 di dunia, ini sebenarnya bisa disembuhkan jika diketahui sejak stadium dini.
Para ahli meyakini, dibanding kanker lainnya, kanker serviks merupakan salah satu jenis kanker yang paling dapat dicegah dan dapat disembuhkan. (*)