Grid.ID - Melihat foto lawas sosok pemuda pecinta alam di atas, kamu nggak bakal tahu siapa dia.
Atau foto rombongan pecinta alam ini, kamu nggak bakal tahu juga bahwa salah satunya sekarang jadi orang terpenting di Indonesia.
Foto pemuda pemuda sebelah kiri, itu adalah sosok yang sekarang dikenal sebagai Presiden Joko Widodo.
Sosok yang sama, tepatnya pemuda berambut agak gondrong jongkok di bawah bendera Silvagama.
Dari 2 foto tersebut, hanya 1 kesamaan Presiden Jokowi jaman dulu dan sekarang.
Postur tubuh pria kelahiran Surakarta Jawa Tengah pada 21 Juni 1961 tetap ceking.
Jokowi muda kuliah Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada, jurusan kehutanan.
Kesempatan ini dimanfaatkannya untuk belajar struktur kayu, pemanfaatan, dan teknologinya.
Ia berhasil menyelesaikan pendidikannya dengan judul skripsi "Studi tentang Pola Konsumsi Kayu Lapis pada Pemakaian Akhir di Kodya Surakarta".
Selain kuliah, ia juga tercatat aktif sebagai anggota Mapala silvagama.
Setelah lulus pada 1985, ia bekerja di BUMN PT Kertas Kraft Aceh, dan ditempatkan di area Hutan Pinus Merkusii di Dataran Tinggi Gayo, Aceh Tengah.
Namun ia merasa tidak betah dan pulang menyusul istrinya yang sedang hamil tujuh bulan.
Ia bertekad berbisnis di bidang kayu dan bekerja di usaha milik pamannya, Miyono, di bawah bendera CV Roda Jati.
Pada tahun 1988, ia memberanikan diri membuka usaha sendiri dengan nama CV Rakabu, yang diambil dari nama anak pertamanya.
Sempat bangkrut dan kembali lagi pada tahun 1990 ia bangkit kembali dengan pinjaman modal Rp 30 juta dari Ibunya.
Usaha yang dilakoni itu membuatnya bertemu dengan Micl Romaknan dan dari sinilah muncul nama "Jokowi".
Dapat kepercayaan berkunjung ke Eropa dan ini yang membuatnya terinspirasi untuk masuk dunia politik.
Menang di pilkada Solo 2005, selanjutnya maju di pilkada Jakarta pada 2012 dan menang.
Jadi Gurbernur DKI 2 tahun yang rajin blusukan, pada pemilu 2014 diusung partai PDIP untuk jadi Presiden.
Jadilah sekarang anak muda berbadan jeking anggota Mapala Silvagama, sebagai Presiden Republik Indonesia ke-7.