Grid.ID - Ye Qingfang yang kini bernama Rahma, adalah wanita kelahiran di Provinsi Qinha, Tiongkok.
Ia lahir dari keluarga muslim, makanya memutuskan untuk menggunakan hijab.
Jadi kaum minoritas, makanya ia dan keluarganya sempat didiskriminasikan oleh para tetangga.
Pengucilan itu tak membuatnya mengubah penampilan.
Justru ia bertekad untuk mengajak perempuan muslim di Tiongkok berani menunjukkan identitasnya.
Jumlah penduduk Tiongkok muslim tercatat sebanyak 23 juta jiwa.
Sebagaimana dikutip Grid.ID dari Kompas.com, Rahma yang berarti anugerah, mengatakan akan tetap memakai jilbab.
Juga tetap yakin pada agama yang telah dianutnya. “Saya perempuan Tiongkok berhijab," katanya.
Di negeri Tirai Bambu itu, wanita mengenakan hijab masih dipandang sebagai sesuatu yang tabu.
Tak hanya di lingkungan ia tinggal, di kampusnya pun Rahma seolah menjadi sosok yang unik.
Rahmah baru memakai hijab ketika ia kuliah di sebuah perguruan tinggi.
Bahkan banyak teman-temannya salah mengerti dan berprasangka karena hijab yang dikenakan.
Kejadian unik pernah dialami Rahma, ketika Rahma menjalani ibadah sholat.
Apa yang terjadi? Ia kaget, karena dirinya ditanya dan diminta ke psikolog.
Ia pun diminta untuk memeriksakan kejiwaannya.
Teman-temannya menanyakan apakah dirinya sudah kena pengaruh setan.
Cobaan pun belum usai. Rahma yang sempat mengajar di kota asalnya, Qinhai, terpaksa harus berhenti mengajar dan pindah ke Beijing. Penyebabnya, yak arena jilbabnya.
Di sekolah tempat mengajar tidak diperkenankan memakai jilbab.
Guru lain kahwatir dirinya akan memberi pengaruh buruk pada lingkungan sekolah itu.
Maka tahun 2012 pun ia hijrah ke Beijing.
Di kota ini ia justru sukses membuka bidang pekerjaan baru, yaitu usaha busana muslim
Dan Rahma pun tetap bertekad ingin mewakili wanita muslim di Beijing. (*)