Grid.ID - Masih ingat debat Basuki Tjahaja Purnama dan Anis Baswedan.
Itu loh saat mereka ada di acara Mata Najwa beberapa waktu lalu (27/3/2017).
Pernyataan Anies ingin memberhentikan atau pecat Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta menjadi sorotan publik.
(BACA JUGA : Seram! Indonesia 'diintip' Amerika Dari Langit Saat Malam Banyak yang Gelap, Ini Alasannya )
"Tidak mungkin memecat anak buah? Sekarang saja saya sedang berusaha memberhentikan Pak Basuki dari gubernur.
Jadi bagaimana kita enggak berani (pecat), apalagi anak buahnya, gubernurnya aja mau diberhentiin," kata Anies waktu itu.
Anies mengeluarkan pernyataan tersebut setelah mendapat pertanyaan Najwa Shihab terkait persepsi kepemimpinan Anies itu santun, tidak tegas, dan tidak berani pecat anak buah.
Ahok pun menanggapi Anies dengan santai.
Menurut Ahok pihak yang bisa memecat dirinya adalah warga Jakarta.
"Kontrak saya sampai Oktober 2017.
Dalam hal ini, saya memang anak buahnya Pak Anies.
Karena saya pelayan warga Jakarta, jadi kalau (Anies) mau mecat saya, bukan sebagai calon gubernur tapi sebagai warga DKI," kata Ahok.
Pernyataan Ahok pun langsung mendapat sorak-sorai penonton.
Kondisinya setelah pilkada putaran ke-2 dilaksanakan, sepertinya akan terjadi.
Anis benar-benar memberhentikan Ahok sebagai Gurbernur Jakarta.
Sebagai gantinya, Anis akan jadi penguasa Jakarta didampingi Sandiaga Uno.
Apalagi hasil sistem perhitungan Form C1 dari KPU DKI Jakarta yang masuk sebanyak 82,63 persen, pasangan Anies-Sandi mengungguli perolehan suara dari pasangan petahana Ahok-Djarot.
Dalam Situng KPU pada Kamis (20/4/2017) pukul 16.00WIB, pasangan Anies-Sandi memperoleh suara 57,09 persen dan pasangan Ahok-Djarot mendapat 42,91 suara masyarakat DKI Jakarta.(*)