Aidi menegaskan, pernyataan tentang jatuhnya korban sipil, serangan bom, dan istilah zona tempur hanyalah upaya propaganda pihak KKB untuk berusaha menggiring opini publik.
"Ini adalah sikap pengecut dan tidak punya harga diri, sangat hina di mata Tuhan dan di mata kita semua.
Saat TNI bertindak, mereka langsung koar-koar melolong bagaikan anjing kejepit minta perhatian kepada publik seolah-olah mereka, para KKB yang teraniaya," tandas Aidi.
Sebelumnya, dalam postingan akun Facebook, TPNPB menyatakan siap perang dengan militer Indonesia, namun senjatanya harus sama dengan mereka, yakni pakai senapan tanpa gunakan bom dan helikopter.
Berapapun militer Indonesia kirim ke sini, kami siap lawan, hanya senjata lawan senjata, kamai punya medan perang di sini.
(*)