Grid.ID - Kemarin Minggu (9/12/2018), kelompok kriminal bersenjata (KKB) menyebarkan isu pengeboman di Nduga, Papua.
Isu pengeboman di Nduga itu disebarkan oleh KKB Papua melalui akun Facebook TPNPB.
KKB menyebarkan isu pengeboman di Nduga, Papua dan ngaku wilayahnya dihujani bom udara.
Baca Juga : KKB Papua Ngaku Dihujani Bom Udara, TNI: Pengecut Bagaikan Anjing Kejepit Minta Perhatian Seolah Teraniaya
Baca Juga : Tren Model Rambut 2019 dengan Long Bob ala 5 Artis Tanah Air
Sebagaimana diketahui, KKB dikabarkan telah membunuh sejumlah pekerja BUMN PT Istaka Karya yang membangun jalan di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua pada Minggu (2/12/2018).
Tim gabungan TNI dan Polri pun diterjunkan ke Papua untuk mengevakuasi korban serta memburu KKB yang menyerang pekerja BUMN PT Istaka Karya.
Melansir GridHot.ID, pihak KKB Papua lewat akun Facebook Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) menuding aparat TNI telah melakukan serangan udara dengan menghujani bom di wilayah mereka.
Terkait isu pengeboman itu, pihak TNI pun buka suara.
Dilansir dari Kompas.com, pihak Kodam XVII/Cendrawasih angkat bicara mengenai adanya tudingan tentang serangan yang dilakukan TNI terhadap KKB di Kabupaten Nduga, Papua dengan menggunakan helikopter tempur dan pengeboman melalui udara.
Kepala Penerangan Kodam XVII/Cendrawasih, Kolonel Inf. Mohammad Aidi mengatakan, pemberitaan terkait proses evakuasi, pasukan TNI melakukan serangan udara dan serangan bom hingga mengakibatkan sejumlah warga sipil tewas menjadi korban sama sekali tidak benar.
"Kami perlu tegaskan di sini bahwa TNI tidak pernah menggunakan serangan bom.
TNI hanya menggunakan standar pasukan infantri, yaitu senapan perorangan yang dibawa oleh masing-masing prajurit.
Media dan warga juga bisa melihat bahwa alutsista yang digunakan TNI hanya helly angkut jenis bell dan MI-17.
Tidak ada helly serang apalagi pesawat tempur atau pesawat pengebom," ungkap Aidi seperti dilansir dari Kompas.com, Selasa (11/12/2018).
Baca Juga : EKSKLUSIF: Mengenal Sat 81, Pasukan Siluman Kopassus yang Diam-diam Diterjunkan Guna Buru KKB di Papua
Selain itu, TNI hingga saat ini belum pernah melakukan serangan.
Sebaliknya, saat TNI dan Polri melaksanakan proses evakuasi, justru KKB yang menyerang tim evakuasi sehingga terjadi kontak tembak dan mengakibatkan satu orang anggota Brimob menderita luka tembak.
Aidi menegaskan, pernyataan tentang jatuhnya korban sipil, serangan bom, dan istilah zona tempur hanyalah upaya propaganda pihak KKB untuk berusaha menggiring opini publik.
"Ini adalah sikap pengecut dan tidak punya harga diri, sangat hina di mata Tuhan dan di mata kita semua.
Saat TNI bertindak, mereka langsung koar-koar melolong bagaikan anjing kejepit minta perhatian kepada publik seolah-olah mereka, para KKB yang teraniaya," tandas Aidi.
Sebelumnya, dalam postingan akun Facebook, TPNPB menyatakan siap perang dengan militer Indonesia, namun senjatanya harus sama dengan mereka, yakni pakai senapan tanpa gunakan bom dan helikopter.
Berapapun militer Indonesia kirim ke sini, kami siap lawan, hanya senjata lawan senjata, kamai punya medan perang di sini.
(*)