Laporan Wartawan Grid.ID, Agil Hari Santoso
Grid.ID - Massa tak dikenal melakukan pembakaran Polsek Ciracas di Jakarta Timur pada Selasa (11/12/2018) sekitar pukul 23.00 WIB.
Massa yang melakukan pembakaran Polsek Ciracas di Jakarta Timur ini diduga berjumlah 200 orang.
Walau terjadi pada tengah malah, amukan massa yang berujung ke pembakaran Polsek Ciracas di Jakarta Timur ini turut disaksikan oleh beberapa warga yang berada di sekitar lokasi kejadian.
Baca Juga : 5 Fakta Pembakaran Polsek Ciracas di Jakarta Timur, Diduga Perusakan Dilakukan Oleh 200 Orang
Baca Juga : Gaun Naked Mewah Tipis Seksi Transparan Kendall Jenner di British Fashion Awards 2018 Jadi Sorotan
Berikut cerita dan kesaksian warga yang melihat pembakaran Polsek Ciracas Jakarta TImur oleh massa tak dikenal.
1. Penampilan Massa yang Membakar Polsek Ciracas
Mengutip Wartakota, seorang warga berinisal S (72) ikut menyaksikan kengerian saat Polsek Ciracas diserang massa tak dikenal.
S mengatakan, massa yang datang mengamuk di Polsek Ciracas semua berpakaian sipil sehingga tak bisa dikenali.
"Pada pakaian bebas, pakai topi semua. Jadi kita enggak bisa ciriin. Mereka juga pakai tas selempang semua rata-rata," ujar S, Rabu (12/12/2018) dikutip Grid.ID dari Wartakota.
Baca Juga : Tren Model Rambut 2019 dengan Long Bob ala 5 Artis Tanah Air, Salah Satunya Gisella Anastasia
2. Jalanan Ditutup Massa Saat Kejadian
Dari kesaksian S, ada ratusan orang yang datang dengan mengendarai sepeda motor sekitar pukul 22.00 WIB.
Mengutip Kompas, massa datang dari arah Pasar Rebo, dan memberhentikan kendaraannya di Jalan Raya Bogor, tepat di depan markas Polsek Ciracas.
S mengungkapkan, jalanan yang menuju Polsek Ciracas ditutup oleh massa yang datang.
"Jalan ditutup sama dia itu pendemo. Enggak boleh ada mobil lewat, di-strerilin depan Polsek," ujar S.
Baca Juga : Dikejar Pria Misterius, Kapolsek Bangil Pasuruan Sempat Dilempari Tas yang Kemudian Meledak di Jalan
Baca Juga : Koleksi Strap Bag Mewah Nagita Slavina Harga Capai Puluhan Juta Rupiah
3. Warga Dilarang Mendekat
Tak hanya menutup jalan, S mengaku massa yang datang ikut melarang warga yang berada di lokasi untuk mendekat.
Menurut pengakuan S, warga-warga yang kebetulan berada dekat dengan lokasi kejadian, langsung diusir oleh massa yang datang.
"Diusirin, warga enggak ada yang berani ngedeket. Kita sih asal diuber pada larian," ungkap S, dikutip Grid.ID dari Wartakota.
Baca Juga : Dua Karung Sabu dan Ekstasi Berhasil Diamankan Polres Metro Jakarta Barat di Cilegon
4. Warga Ditampar Saat Merekam Aksi Massa
Tak hanya dilarang mendekat, massa yang mengamuk juga dilarang merekam kejadian.
Jika ada warga yang ketahuan merekam maka HP warga tersebut akan diambil dan langsung dihancurkan.
Sang perekam juga akan terkena tamparan dari massa yang datang ketika ketahuan merekam kejadian pembakaran Polsek Ciracas.
Baca Juga : Senggol Kepala Saat Memindahkan Motor dan Ditegur, Juru Parkir Ngamuk dan Keroyok 2 Anggota TNI
Keponakan S, ikut menjadi korban penamparan yang dilakukan massa.
"Keponakan saya HP-nya diambil, foto dan videonya dihapus. Ditabokin juga, ada yang hp-nya diinjek-injek hancur," ujar S, dikutip Grid.ID dari Wartakota.
5. Sempat Ada Orang Mencurigakan yang Mengelilingi Polsek di Sore Hari
Mengutip Wartakota, salah satu warga berinisial M, mengaku melihat sejumlah orang mencurigakan yang datang ke Polsek Ciracas pada Selasa (11/12/2018) sore.
"Sore-sore itu sudah ada orang naik motor keliling area sekitar Polsek, sampai ke belakang Polsek juga. Nanyain ini mobil yang parkir punya siapa-siapa saja," ujar M, dikutip Grid.ID dari Wartakota.
Baca Juga : Kecelakaan Maut di Brebes : Bayi Berusia 7 Hari Akhirnya Meninggal Dunia Karena Luka Robek pada Kepala
6. Warga Ketakutan Dengah Suara Teriakan dan Ledakan
Warga berinisial M, mengaku merasa takut saat kejadian pembakaran karena mendengar suara teriakan dan benda-benda rusak.
"Rame banget malam itu, saya disuruh di dalam rumah aja. Enggak usah keluar, ada suara teriak dan berisik benda dirusak gitu. Saya takut," ujar M, dikutip Grid.ID dari Warta Kota.
Untuk mencegah hal yang tak diinginkan, M mematikan lampu rumahnya agar tak menjadi incaran massa yang mengamuk.
Baca Juga : Kisah Madison, Anjing Penjaga yang Setia Menunggu Pemiliknya Saat Kebakaran Besar di California
Hal yang sama juga dirasakan dirasakan warga berinisial MT.
Mengutip Wartakota, MT merasa takut saat kejadian karena mendengar suara ledakan.
"Takut banget kita, jam setengah dua belas ada ledakan berkali-kali," ujar MT.
7. Polisi Polsek Ciracas Dikabarkan Berlindung di Rumah Warga Saat Kejadian
Menurut pengakuan MT, beberapa polisi yang memang bertugas di Polsek Ciracas, tak terlihat saat kejadian pembakaran kantor Polsek Ciracas terjadi.
"Gak ada polisi satupun yang terlihat. Malah kata warga seberang (pemukiman yang berjejeran dengan Polsek Ciracas), polisinya pada lari ke rumah-rumah warga buat berlindung," ujar MT.
Baca Juga : Viral, Gadis Kecil Asal Aceh Panggil Ibunya yang Sudah Meninggal di Depan Makam, Begini Cerita sang Ayah
8. Massa Menghilang Setelah Pangdam Jaya dan Kapolda Metro Jaya Datang
MT mengaku, massa yang mengamuk hingga membakar Polsek Ciracas, meninggalkan lokasi setelah Panglima Kodam Jaya Mayjen TNI Joni Supriyanto dan Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis datang ke lokasi.
"Pas Pangdam sama Kapolda datang, orang-orang (massa) itu pada kabur ninggalin lokasi. Mereka bawa motor. Langsung pergi ke arah sana (Pasar Rebo)," ujar MT seperti dikutip Grid.ID dari Wartakota.
(*)