"Tapi pas liat Dwi Sasono di film Gangster gua rasa oke juga nih yang psikopat-psikopat gini," sambungnya.
Baca Juga : Tanggapan Wiranto Soal KKB di Nduga, Papua: Kita Habisi Mereka!
Ia mengatakan kalau keinginannya menjadi pemeran antagonis adalah karena berakting menjadi orang jahat membutuhkan keahlian.
"Kalau karakter utama baik tuh modal ganteng aja lu udah bisa, tapi kalau jadi jahat lu butuh skill (akting), ugly truth. Mau gamau harus terima," ujarnya.
"Gua kalau pemeran pembantu kaya gini tuh gua selalu ada keinginan nyelipin jokes-jokes gitu, nah kalau jadi penjahat kan ga bisa nih, gua harus stay in character. Dan belum ada yang nawarin gua jadi penjahat gitu, tolong dong, om Timo, Joko Anwar, tolong gitu," lanjutnya sambil tertawa lepas.
"Semua tuh mau jadi karakter utama, tapi harus sadar, tanpa Joker, Batman itu nothing gitu. Ya pengen jadi Joker gitu," ungkapnya.
Baca Juga : 4 Hari Pasca Digigit Ular Sampai Bolong, Panji Petualang Bagikan Perkembangan Tangannya
Di sisi lain, Uus mengatakan kalau menurutnya membintangi karakter Dindin adalah sesuatu yang unik sekaligus dalam film reborn Pancaran Sinar Petromaks yang akan tayang 31 Januari mendatang banyak pesan yang terkandung didalamnya.
"Oh ini banyak banget, ada tentang hoax, ada tentang bantuin orang di-bully, ada juga gimana kita menerima bully itu dengan positif," serunya.
"Kita juga jangan lupa bereksperimen saat kita muda, mau bandel boleh aja, asal tahu konsekuensinya dan nggak ngerugiin orang, di sini tuh semua ada gitu. Jadi nggak cuma bandel disuruh nggak mau tapi bandel ada yang bisa lu lakuin," tutupnya.(*)