Find Us On Social Media :

Skandal Seks Kembali Goyang DPR, Ini Kasus dari Yahya Zaini Sampai Generasi Terkini

By Hery Prasetyo, Selasa, 25 April 2017 | 01:26 WIB

Ilustrasi

Grid.ID - Jika skandal korupsi terjadi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) itu tergolong kasus mainstream, meski tetap memprihatinkan.

Namun, jika yang terjadi skandal porno atau pornografi, itu makin sulit dimengerti.

Faktanya, memasuki era reformasi, justru skandal porno atau pornografi malah berkali-kali terjadi.

Yang terbaru, polisi sedang menyelidiki kasus pornografi yang diduga melibatkan anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, AD.

Rencananya, AD akan dipanggil oleh kepolisian setelah foto porno yang diduga dirinya beredar di internet dan mulai diselidiki oleh polisi.

"Belum ada jadwal (klarifikasi), nanti pasti ke sana," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, Senin (24/4/2017).

Argo mengatakan, saat ini penyidk cyber crime Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya tengah menangani kasus tersebut.

AD sendiri saat ini diketahui belum melapor ke polisi terkait penyebaran foto itu.

"Masih didalami penyidik, kalau enggak ada laporan (dari AD atau masyarakat), kami buat model A (laporan sendiri)," kata Argo.

Empat foto yang diduga AD tersebar di dunia maya, menunjukkan AD melakukan aktivitas seksual bersama sejumlah wanita dan tidak mengenakan busana.

Ini kasus terbaru. Sebelumnya, sudah ada beberapa kasus porno atau pornografi yang melibatkan oknum DPR.

Berikut beberapa kilas balik skandal porno yang melibatkan DPR.

1. Kasus Yahya Zaini

Kasus pornografi paling menggegerkan terjadi pada Desember 2006.

Mantan Sekretaris Fraksi Partai Golkar, Yahya Zaini, ketahuan berbuat mesum dengan pedangdut Maria Eva.

Hebohnya, video mesum mereka menyebar ke internet.

Yahya Zaini sempat membantah bahwa dirinya yang berada dalam video asusila tersebut dan menyebut video itu hanya rekaan.

Namun, bantahan itu dipatahkan Maria Eva. Menurutnya, video itu benar dirinya dan Yahya Zaini.

Saat itu, Yahya menjabat sebagai Ketua Bidang Kerohanian Partai Golkar.

Ia akhirnya meminta maaf atas kesalahan dan kekhilafannya, kemudian mundur dari kursi anggota DPR.

2. Kasus Al Amin

Pada 2008, KPK menangkap anggota DPR Al Amin Nasution atas tuduhan mendapat suap soal pengalihan fungsi hutan di Kabupaten Bintan.

Yang tak kalah hebohnya, ada perempuan yang menjadi bagian suap yang diberikan kepada Al Amin.

Perempuan yang merupakan mahasiswi Universitas Pakuan itu mengaku tak kenal Al Amin yang saat itu masih suami pedandut Kristina.

Namun, ia mengaku bersama Al Amin di Hotel Ritz.

3. Kasus Max Moein

Pada 2008, beredar foto asusila anggota DPR RI dari Fraksi PDIP, max Moein.

Dalam foto itu, dia bersama seorang wanita yang diduga mantan sekretarisnya.

Wanita itu sempat mengaku kepada kawannya bahwa dia sering menjadi korban pelecehan seksual oleh Max Moein dalam bentuk foto tanpa busana.

Max Moein membantah tuduhan tersebut.

Menurutnya, ia telah memberhentikan sekretaris itu sejak 2005 karena sering melemparkan tuduhan kepadanya.

4. Kasus Arifinto

Anggota DPR dari PKS, Arifinto, membuat geger.

Di tengah sidang paripurna DPR, April 2011, dia justru asyik menonton video porno.

Kepada media, dia mengaku tak sengaja melihat video asusila tersebut.

Menurutnya, ia mendapatkan link video porno itu dari email.

Ketika dibuka, ternyata isinya video porno. ia pun buru-buru menutup dan membuang link tersebut.

Meski begitu, dia akhirnya mengundurkan diri dari kursi DPR.

5. Dua Anggota DPR Asyik Masyuk

Pada 2012, tiba-tiba muncul foto dengan adegan syur yang diduga melibatkan dua pasangan mirip anggota DPR RI.

Foto perempuan mirip politisi PDIP dari Kalimantan.

Foto-foto itu sempat ditonton publik di situs kilikitik.net.

Foto menunjukkan si perempuan duduk di kursi sambil tertawa.

Ada pula foto close-up di atas tempat tidur. Tapi, yang paling panas adalah foto si perempuan ketika melakukan adegan seks di atas ranjang.

6. Kasus terbaru

Kini, kembali muncul dugaan skandal porno di tubuh DPR yang melibatkan politisi Gerindra berinisial AD.

Bagaimana kebenarannya, polisi masih melakukan penyelidikan.