Grid.ID - Mengetahui jenis kelamin bayi yang dikandung merupakan sebuah "surprise" yang dinanti-nantikan oleh para mommy di dunia.
Banyak mitos mengenai kehamilan yang sering dipercayai oleh para ibu hamil.
Ya namanya juga mitos, percaya tidak percaya juga belum tentu benar kebenarannya.
(BACA JUGA: Skandal Seks Kembali Goyang DPR, Ini Kasus dari Yahya Zaini Sampai Generasi Terkini)
Ada beberapa mitos kehamilan yang harusnya tidak kamu percaya, dari segi mengetahui jenis kelamin buah hati, serta mitos kehamilannya itu sendiri.
Berikut mitos yang tidak perlu kamu percaya kebenarannya:
1. Mommy yang suka dandan bearti anaknya perempuan
Teori dari mana kalau kamu suka make-up bearti anak kamu perempuan?
Tampil cantik merupakan keinginan setiap wanita, jadi wajar saja jika sedang hamil pun kamu tetap ingin berdandan untuk tampil beda!
(BACA JUGA: Melesat Dengan Motor Berkecepatan 397 km/jam, Pemotor Tewas di Pondok Indah!)
2. Puting bewarna gelap bearti jenis kelamin buah hati adalah pria
Hmmm kalau kamu masih percaya mitos ini, cepat bangun dari mimpimu!
Perubahan warna pada puting disebabkan oleh meningkatnya prosgesteron dan melanocyte.
3. Ibu hamil tidak boleh mengecat kuku dan cat rambut.
Cat kuku tidak bisa menembus tebalnya kuku jari, jadi tak apa jika kamu ingin mengecat kuku agar lebih indah dan menarik.
Nah, untuk cat rambut mungkin sebagian besar benar.
Sebaiknya kamu hindari melakukan kontak fisik dengan sesuatu yang berhubungan dengan bahan kimia.
Tapi jika cat rambutmu berbahan alami, ya wajar saja kok kamu gunakan.
(BACA JUGA: Robot Sex Ini Bisa Melakukan Hal Layaknya Manusia, Kamu Berminat? Ini Harganya)
4. Angkat jemuran, janin bisa terlilit tali pusat
Yang benar ibu hamil tidak boleh mengangkat beban yang terlalu berat.
Karena hal ini bisa membahayakan kesehatan janin.
Tapi jika kamu hanya mengangkat jemuran itu tidak apa, asal jangan yang terlalu berat. Ok?
5. Baby-Walker bantu bayi cepat berjalan
Bayi yang hanya menghabiskan waktunya duduk di walker, hanya belajar duduk, tidak belajar berjalan.
Kamu harus bantu bayi itu sendiri berjalan agar ia mudah belajar.
Hal ini dikarenakan duduk di walker membatasi gerakan otot mereka. (*)