Find Us On Social Media :

Suaminya Berhasil Lolos Setelah Disekap KKB Filipina Selama 2 Bulan 26 Hari, Julianti Tak Kuasa Menahan Tangis: Saya Hampir Putus Asa

By Nindya Galuh Aprillia, Minggu, 16 Desember 2018 | 06:50 WIB

Tangis Julianti, Suaminya Berhasil Lolos Setelah Disekap KKB Filipina Selama 2 Bulan 26 Hari

Laporan Wartawan Grid.ID, Nindya Galuh A.

Grid.ID - Kisah haru Julianti yang suaminya berhasil lolos setelah disekap KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata) Filipina selama 2 bulan 26 hari berhasil mencuri simpati publik.

Suami Julianti yang berhasil lolos setelah disekap KKB Filipina selama 2 bulan 26 hari bernama Usman Yunus.

Sebelum diculik dan disekap KKB Filipina selama 2 bulan 26 hari, Usman Yunus sempat terlihat mencari ikan ke tengah laut di kampung halamannya, Sulawesi Barat.

Baca Juga : Polisi Pastikan KKB Gunakan Senjata dari Papua Nugini dan Filipina

Dilansir Grid.ID dari Tribunnews.com, Usman adalah satu dari dua nelayan Indonesia yang diculik oleh KKB Filipina Selatan di peraian Semporna, Sabah, perbatasan Malaysia, pada 11 September 2018 lalu.

Dua nelayan itu diculik saat mencari ikan pada Selasa dini hari, sekitar pukul 01.00 waktu setempat atau pukul 24.00 WIB tengah malam.

Usman kala itu diculik saat tengah melaut bersama nakhoda kapal bernama Samsul Saguni (40).

Baca Juga : Tim Gabungan TNI-Polri Ungkap Cara KKB Memperoleh Senjata dari Papua Nugini Hingga Filipina

Sebetulnya di dalam kapal itu tak cuma ada Usman dan Samsul, tapi juga ada dua rekan mereka lainnya.

Namun, dua rekan Usman itu berhasil selamat lantaran sembunyi di ruang mesin kapan ikan yang mereka tumpangi.

Usman pun menjadi sandera selama 2 bulan 26 hari di Filipina Selatan.

Baca Juga : Kisah Misi AURI, Nekat Tembus Blokade Belanda Hingga Mengkibuli Otoritas Filipina

Untunglah kisah menegangkan itu telah usai.

Usman Yunus kini akhirnya bisa berkumpul kembali bersama keluarganya.

Melansir Kompas.com, Kementerian Luar Negeri, melaksanakan acara serah terima kepada keluarga di Manila pada Kamis (13/12/2018).

Baca Juga : Sempat Tertangkap KKB, Korban Selamat Pembantaian di Nduga, Jimmy Rajagukguk Kisahkan Dirinya Ditolong Mama Papua dan Pendeta

Berdasarkan siaran pers resmi Kemenlu, Jumat (14/12/2018), keluarga Usman didatangkan dari kampung halaman di Polewali, Mandar, Sulawesi Barat.

Usman berhasil bebas pada 7 desember 2018.

Setelahnya, Usman menjalani pemeriksaan kesehatan di Filipina dan baru di bawa ke Manila untuk dipertemukan dengan keluarganya.

Baca Juga : Ditelanjangi dan Tak Diberi Alas Kaki, Pekerja PT Istaka Karya Disekap KKB di Puncak Kabo yang Bersuhu Dingin

Begitu melihat sosok Usman, anak dan istrinya langsung berurai air mata.

Istri Usman tampak menangis memeluk suaminya yang telah bebas dari sandera.

"Terima kasih Bapak Presiden dan Bu Menlu, saya hampir putus asa," ujar Julianti di sela isaknya.

"Alhamdulillah suami saya bebas ya," lanjutnya.

Baca Juga : Duka dan Tangis Keluarga Efri Junaedi yang Jadi Korban Pembantaian KKB di Nduga Papua, Sang Ibu: Cepat Kali Kau Pergi, Nak

Tampak pula anak perempuan Usman menangis di pangkuannya karena rasa haru bisa bertemu lagi dengan sang ayah.

Duta Besar Indonesia untuk Filipina yang berkedudukan di Manila, Sonny Sarundajang, pun turut mendampingi kepulangan Usman ke Tanah Air.

Sonny mengatakan, pembebasan Usman itu dilaksanakan berdasarkan koordinasi langsung dengan Presiden Filipina Rodrigo Duterte.

Baca Juga : Pimpinan KKB Egianus Kogeya Nyatakan Siap Perang, Namun Menawar TNI Tak Boleh Pakai Helikopter dan Bom

"Atas arahan Menlu, saya berkomunikasi langsung dengan Presiden Duterte untuk mengupayakan pembebasan."

"Karena itu semua pihak di Filipina mendukung upaya yang kita lakukan," ujar Sarundajang.

(*)