Laporan Wartawan Grid.ID, Agil Hari Santoso
Grid.ID - Kisah penari Reog Ponorogo cilik, Dana dan Leksy, belum diketahui masyarakat luas.
Kisah penari Reog Ponorogo cilik, Dana dan Leksy, diangkat di tayangan Hitam Putih yang tayang di kanal Youtube Trans7 Official pada Senin (17/12/2018).
Kisah penari Reog Ponorogo cilik, Dana dan Leksy, terbilang unik karena sudah langkanya anak-anak yang masih mempraktikan kecintaannya terhadap budaya tradisional Indonesia.
Dana dan Leksy, penari Reog Ponorogo cilik ini berawal ketika keduanya masih duduk di bangku kelas 1 sekolah dasar.
Walau masih terbilang masih sangat belia, kecintaan Dana dan Leksy terhadap tarian tradisional khas Ponorogo tak dapat dihentikan.
Nanda Andika Pratama atau yang akrab dipanggil Dana mengatakan, ia dan rekannya Leksy mulai tertarik menari Reog Ponorogo karena mendapatkan dorongan dari orang tua dan sekolah.
Berlatih sejak umur 7 tahun, kini Dana dan Leksy mampu menari Reog Ponorogo dengan membawa topeng Dadak Merak kecil.
Mengutip dari tayangan Hitam Putih di kanal Youtube Trans7 Official, topeng Dadak Merak yang harus dibawa Dana dan Leksy saat menari memiliki berat sekitar 25 kg.
Baca Juga : Kisah Angela Ponce, Peserta Transgender Pertama di Ajang Miss Universe yang Tuai Pujian