Laporan Wartawan Grid.ID, Eria Winda Wahdania
Grid.ID - Ruben Onsu tak henti-hentinya mendapat teror misterius yang terus mengganggu keluarganya.
Mulai dari tubuh berdarah tanpa ada bekas luka, diganggu sosok hitam besar, pintu kamar seperti didobrak, kemunculan ular kobra hitam dalam rumah, hingga terakhir pelemparan batu dari sosok yang tak dikenal dan maling yang masuk ke Villa miliknya.
Baru-baru ini dalam taynagan Brownis Trans TV yang dipublikasikan pada Rabu (19/12/2018), Ruben mencurahkan segala perasaannya.
Sambil berderai air mata, ayah satu anak itu menjelaskan kondisi psikologisnya dan sang istri.
Sarwendah yang tengah hamil sendiri harus senantiasa dihantui rasa takut.
"Istri saya ini kan lagi hamil ya. Sekarang ini, Wendah ini kalau ada orang buka pintu aja (terkejut), kaya trauma gitu," ujarnya.
"Jadi kaya takut. Masa saya tinggal di rumah sendiri harus takut?" lanjutnya.
Baca Juga : Solat di Depan Tangga, Ayu Ting Ting Banjir Kritikan!
Ruben menerangkan jika Sarwendah bahkan merasakan ketakutan kala ia hendak menuruni tangga di rumahnya.
"Wendah mau ngapa-ngapain aja, mau turun dari (lantai) atas aja dia kayak takut gitu. Dia takut tiba-tiba ada yang bekap (mulutnya) atau apa. Jadi kaya ngerasa ketakutan," ungkap Ruben Onsu.
Sahabat dekat Ivan Gunawan itu lantas mengungkap rasa lelahnya menghadapi ancaman tersebut.
Meski terlihat selalu ceria di layar kaca, Ruben mengaku ada beban yang sangat berat di pundaknya.
"Saya kayak, pundaknya tuh lagi capek gitu. Rasa ketakutan terus ada gitu. Mungkin di sini saya bisa ketawa-ketawa ya, tapi kalau di mobil kembali lagi saya takut," lanjutnya.
"Capek, kok ini nggak selesai-selesai ya, cobaannya terus ada aja,nggak kayak pengen satu aja yang diselesaikan gitu," tambah Ruben.
Baca Juga : Keseruan Agenda Liburan Akhir Tahun ala Keluarga Surya Saputra dan Cynthia Lamusu
Ia menjelaskan bahwa segala beban tersebut memang bertumpu padanya.
Hal tersebut lantaran Ruben sudah tidak memiliki orang tua.
Ia menerangkan bahwa sudah tidak ada tempat untuk bercerita dan berbagi.
"Posisinya saya kan harus menyelesaikan semuanya sendiri, saya udah ngga punya orang tua ya mungkin kalo ada orangtua saya bisa cerita tapi kalo ini kan mereka semua adik-adik saya bertumpu kepada saya, jadi saya pundaknya lagi capek banget ngga bisa nampung lagi," pungkasnya.
(*)