Grid.ID- Mi instan di Indonesia sudah seperti makanan pokok.
Ada rasa soto, rasa sop buntut, mie goreng, rasa rendang, dan banyak lagi.
Saat ini, mie instan yang paling banyak di pasar adalah Indomie.
Ternyata, Indomie juga diekspor ke luar negeri.
Indomie ternyata juga dijual di Amazon, pelopor e-commerce dan salah satu yang terbesar di dunia, serta berkantor pusat di Amerika.
Ternyata Indomie juga sangat digemari oleh orang luar negeri.
Ini terlihat dari banyaknya komentar suka terhadap rasa dari Indomie tersebut.
Seperti dilansir Grid.ID dari laman facebook milik Ari Mayang, di situs Amazon terdapat penjual yang menjual 30 buah Indomie Goreng dalam satu paket.
Namun yang lucu adalah komentar atau review pembeli Indomie di situs Amazon tersebut, tentunya dalam bahasa Inggris.
Ada Megatron Ramenator yang mengatakan “Makanan ini menghancurkan hidupku."
"Jangan beli. 30 buah itu terlalu banyak yang akan membuatmu menghabiskannya dalam satu setengah minggu dan menghancurkan hidup, pikiran, keluarga, teman, dan pekerjaanmu."
"Jangan bilang aku tidak memeringatimu.”
Atau Spartakiss yang bilang “TIDAK ADA yang berhak untuk memiliki rasa demikian lezat."
"Ini bukan makanan, ini adalah pengalaman religius”
Sebuah akun Amazon Customer bilang “Kecuali kamu ingin jadi pecandu seperti saya, jangan beli atau kamu akan menjadi seperti kita semua. HOOKED!”. (*)
Curhat SPG Seksi yang Sering Digoda Pengunjung
Sales Promotion Girl alias SPG adalah bunga dari pameran otomotif seperti IIMS 2017.
Penampilan yang seksi membuat SPG yang satu ini sering digodain oleh para pelanggannya.
Tak tanggung-tanggung, Yuliadhim wanita kelahiran Banjarmasin ini mengaku sering dijahili oleh customernya.
"Ya, kurang sukanya pada jail-jail sih, kebanyakan," ucapnya sambil tersipu malu.
Tak berhenti di situ, wanita berusia 20 tahun ini mengungkapkan bahwa dirinya seringkali mendapat perlakuan tersebut.
"Kayak langsung minta nomor hape, kayak ngajakin jalan, ya gitu deh," ungkapnya.
Ketika ditanya soal tindakan tersebut dirinya mengungkapkan merasa risih.
"Ya, risih banget malahan itu sih dukanya yang sering gue alamin," ungkapnya.
Untuk sukanya selama menjadi SPG, Yulia begitu ia biasa disapa mengaku senang menjadi SPG karena upah yang menggiurkan.
Terlebih lagi senang menjadi SPG karena bisa punya banyak teman dan menambah relasi kerja.
"Kalo sukanya sih, ya gitu bayaran lumayan untuk satu kali event saja, dan bisa menambah banyak teman juga relasi kerja," pungkas wanita berambut hitam tersebut. (*)
'Anak' Melanie Subono Benar Meninggal atau (Maaf) Dijual?
Melanie Subono datangi Polda Metro Jaya, Jakarta pada Kamis (27/04/2017) ditemani kuasa hukumnya Henry Indraguna guna melaporkan Doni Herdaru dan Animal Defenders.
Henry Indraguna mengatakan bahwa kliennya, Melanie Subono menginginkan hal yang sederhana yaitu agar dikembalikan Nina.
Tak hanya itu menurut Henry, adalah hal yang aneh jika Doni tidak memberitahukan apabila Nina meninggal atau sakit sebelumnya kepada Melanie.
"Bahkan kenapa kami harus mendengar seseorang bahwa katanya (Nina) sudah mati."
"Nah kalau sudah mati kenapa pada saat sakit tidak diberitahukan kepada kami, pada saat meninggal kenapa tidak diberitahukan kepada klien kami?” jelasnya.
Henry menambahkan , mereka masih penasaran dengan alasan yang sebenarnya sampai-sampai pihal Doni bungkam mengenai kabar ‘anak’-nya Melanie.
"Kenapa tidak diberitahukan? Nah ini yg membuat muncul tanda tanya besar."
"Ada apa ini, apakah Nina meninggal betul-betul, atau mohon maaf dijual, atau hilang atau ditelantarkan, nah dugaan kami kuat sekali di sini,” ulas Henry lagi.
Untuk itu, pihak Melanie Subono pada hari ini resmi melaporkan Doni beserta dengan bukti-bukti yang dikumpulkan.
“Kita laporkan sodara Doni dengan dugaan 372 dan 302 KUHP penggelapan. Tuntutannya diatas 4 tahun,” ucapnya lagi.
Sementara Melanie mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada komunikasi secara pribadi yang dilakukan oleh Doni kepadanya.
"Simple kok klien kami hanya minta Nina supaya dikembalikan, itu aja. Mohon dikembalikan, kenapa tidak ada komunikasi, kalau tidak dikembalikan ya jelas 372," bahas Henry lebih lanjut.
Melanie juga datang bersama saksi yang tak lain adalah mantan pegawai di Animal Defenders milik Doni Herdaru.
Selain itu Melanie Subono juga membawa barang bukti berupa foto-foto hewan yang ada disana, dimana kondisinya terlihat tidak terurus.
Binatang yang difoto tersebut dan keterangan dari mantan karyawan Doni, menguatkan dugaan Melanie bahwa terjadi penelantaran dan penyiksaan hewan di Animal Defenders. (*)