5. Dua bulan bersuara peluit
Karena kekurangan biaya, Asep harus bertahan dengan kondisi peluit yang tersangkut di saluran pernafasannya selama dua bulan.
Selama dua bulan tersebut, setiap hari Asep selalu mengeluarkan suara terompet di kala bernapas.
"Selama dua bulan itu kalau jalan kecapekan, terus kalau tidur pulas, itu terdengar bunyi (peluit) nya," ungkap Subandi, dikutip Grid.ID dari Kompas.com.
Bahkan, Asep selalu mengeluh sesak nafas setiap kali kecapekan.
Baca Juga : Diblokade Tembok Tetangga Kiri Kanan, Warga Bandung Ini Tak Bisa Masuk ke Rumahnya
6. Sempat dibully hingga tak mau sekolah
Mengutip Tribun Jabar, Asep yang menderita kondisi 'unik' ini sempat menjadi bahan ejekan di sekolahnya.
"Pak, saya besok enggak mau sekolah, malu," ungkap sang ayah saat menirukan perkaataan Asep.
Mengutip Tribun Jabar, kira-kira sudah sebulan lamanya Asep tak bersekolah karena selalu mengeluarkan suara terompet.
"Kadang satu minggu cuman dua hari sekolah, kadang masuk satu hari," tambah Subandi.
Baca Juga : Diblokade Tembok Tetangga Kiri Kanan, Warga Bandung Ini Tak Bisa Masuk ke Rumahnya