”Di mata gue hidup gue nggak menarik, namun ternyata bagi orang-orang itu sesuatu yang mau mereka tonton, yaudah akhirnya gue bikin yang kolaboratif aja antara personalnya dapet, informasinya juga dapet, gue lebih senang kalo penonton gue dapet sesuatu dari apa yang ditontonnya.
"Jadi gue jagain untuk bikin video yang ada dua hal tersbeut, personality hari-hari gue seperti apa tapi diselipin juga informasi, jadi at least orang-orang yang nonton yang dia kan buang-buang kuota dan waktu juga tapi tetap dapet sesuatu. Gue diuntungkan dari YouTube penonton pun dapet. Gue lebih puas kalo orang dapat informasi,” jelasnya panjang lebar.
”Nggak ada hasil yang mengkhianati usaha...”
Kevin setuju, nggak ada hasil yang mengkhianati usaha. Sekarang YouTube yang dijagainnya udah bisa ngasih penghasilan untuk memperbaiki kehidupannya.
"Meski begitu, seperti yang diakui Kokoh Kevin bahwa saat ini menjadi seorang YouTuber emang bukan yang utama, namun secara jujur, dia mengaku YouTube jadi penghasilan tambahannya.
”YouTube jadi tambahan penghasilan gue saat ini. Nanti kalo ada sesuatu yang lain, gue bakal terus cari tambahan penghasilan. Terus aja selama ada sisa dari 24 jam yang gue miliki,” terangnya.
Hitung-Hitungan Duit YouTube
Meski belum begitu besar pendapatannya, Kokoh mau berbagi nih gimana sih nyari duit di YouTube, terutama hitung-hitungannya!
”Jadi kalo dari YouTube itu sendiri, kreator bisa menghasilkan uang dari adsense, tahu dong tombol skip ad yang ada di kanan itu yang bakal ngasih income buat kita,” ungkap cowok 24 tahun itu tanpa banyak babibu.
”Pendapatannya itu nggak tetap, tergantung dari nilai tukar dollar dan faktor lainnya. Nilainya fluktuatif, kadang 2 dollar per 1000 viewers, kadang 1 dollar atau 3 dollars,” bebernya lagi.
Belum selesai, Kevin juga menyebutkan ada syarat untuk kreator bisa mendapatkan uang transferan dari YouTube Indonesia. Katanya, ketika channel itu masih 0-50.000 subscribers, kreator masih nggak menghasilkan apa-apa kecuali nama.
”Sekarang channel Kevin Hendrawan sudah punya 148 ribu subscribers itu baru bisa menghasilkan, itu pun aku masih bisa bilang nggak akan bilang meninggalkan televisi, karena YouTube bukan televisi. Jadi YouTuber saat ini adalah co-exist aja,” ujarnya.
”Namun kebanyakan kita hidup dari endorse...”
Faktanya, fenomena ngendorse produk, menurut Kokoh Kevin sangat menjanjikan terutama bagi para YouTuber yang udah punya nama.
”Kebanyakan kita hidup dari endorse. Biasanya mereka (produk) ngasih beberapa keuntungan seaui deal-dealan,” jelasnya.
Meski nggak menyebutkan secara langsung keuntungannya apa, sebaiknya YouTuber jangan mau manisnya dulu, karena menurut Kevin untuk bisa nge-review suatu barang, nggak semua produk akan membayar dan nggak semua barang bisa didapatkan secara gratis.
”Bahkan ada barang yang gue beli sendiri,” akunya yang penting konten videonya menarik dulu aja!
Lantas, manis-manisnya YouTuber itu apa selain punya nama dan terkenal?
Kalo dari cerita Kevin yang masih berjuang di jalan YouTube, kreator harus kreatif dan memanfaatkan momen yang ada untuk terus mengembangkan bakat. Jangan pernah lelah untuk belajar dan memaksimalkan kemampuan. Kalo ada kesempatan, ikut lomba kayak Kevin yang pernah bikin Review + Unboxing sneakers adidas Parley Boost Limited waktu itu.
”Sepatu harga Rp. 100 juta itu emang jadi milik gue, tapi bukan karena endorse atau apa, itu karena ada kompetisinya, gue ikutan kompetisi video sedunia itu, gue udah bisa bikin video dan kenapa nggak ikut lombanya. Waktu itu bikin video berdurasi 1 menit di 5 lokasi wisata gitu, jadi bukan karena dikasih tapi karena menang,” jelasnya.
Tuh, guys, jadi YouTuber kayak Kevin hendrawan nggak boleh mau nyantai, harus terus bergerak, memutar otak dan membuat konten-konten yang seru, baru deh bisa memetik hasil dan beneran nyari duit di YouTube.
Selamat berkreasi, ya! (*)