Tapi apapun itu, faktanya banyak yang menjadikan cemburu sebagai pembenar tindakan kekerasan pada pasangan.
Mulai dari kekerasan fisik seperti menampar atau memukul, hingga kekerasan verbal berupa ancaman atau berkata kasar.
Pada tahap seperti inilah terjadi kekerasan dalam pacaran (KDP).
Kasus seperti ini menjadi lebih parah karena KDP dianggap sebagai kasus yang lebih ringan dari KDRT.
Padahal secara substansi, tak ada perbedaan mendasar antara KDRT dan KDP.
Wujud KDP lainnya juga banyak.
Ada yang bermotif seksual, seperti memaksa untuk memeluk, mencium, meraba, hingga mengajak berhubungan seksual dengan ancaman.
Ada juga yang bermotif ekonomi, seperti meminta pasangan untuk membelikan berbagai macam barang dan mencukupi kebutuhan hidup.
Bila keinginan ini tak diwujudkan, sang kekasih pun mengancam untuk bertindak yang merugikan pasangannya.
Seiring dengan perkembangan zaman, ancaman pun semakin beragam.
Belakangan kerap pula muncul berita pasangan mengancam menyebarkan foto atau video seronok yang diterimanya secara pribadi ke publik melalui internet.
Kasus ini juga menjadi lebih rumit lagi karena banyak yang tidak menyadari sedang menjadi korban KDP.