Grid.ID - Ruben Onsu menceritakan kronologi dan olah TKP teror pelemparan batu di rumahnya beberapa hari lalu (17/12/2018).
Ruben Onsu juga menunjukkan olah TKP teror pelemparan batu di rumahnya tersebut.
Saat olah TKP teror pelemparan batu di rumahnya, Ruben Onsu menemukan sebuah surat ancaman.
Saat peristiwa pelemparan terjadi Ruben sedang tidak berada di rumah.
Baca Juga : Ruben Onsu Tak Mau Kenalkan Thalia Tradisi Tukar Kado di Hari Natal
Yang di rumah hanyalah Sarwendah, adiknya dan Thalia Putri Onsu.
Sarwendah pun hanya mengabari suaminya dengan pesan singkat saat peristiwa tersebut terjadi.
Saat dicek rupanya batu yang telah memecahkan jendela kaca rumahnya tersebut disertai dengan surat ancaman.
Merasa sudah keterlaluan, Ruben pun melaporkan kejadian ini pada polisi.
Baca Juga : Villanya Dirampok, Ruben Onsu: Pelakunya Matiin CCTV!
Polisi pun melakukan olah TKP di rumah presenter laris ini.
Menurut Ruben Onsu, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 23.25 WIB.
Sarwendah mendengar suara pecahan kaca dan melihat rumahnya sudah kemasukan sebuah batu.
Namun saat itu ia belum melihat adanya surat ancaman.
Baca Juga : Terus Dapat Ancaman Teror, Ruben Onsu: Saya Capek, Saya Udah Nggak Punya Orang Tua!
Ruben pun menceritakan kronologi saat dirinya pulang ke rumah dan menyaksikan keadaan rumahnya yang sudah dilempar batu.
"Pulang ke rumah lihat ke atas kok pecah, saya langsung buru-buru naik ke atas. Saya buru-buru naik ke atas melihat kondisi kaca kamar pecah ada batu. Di bawahnya itu ada gumpalan plastik, kayaknya plastik itu yang digunakan untuk dia melempar sesuatu ke rumah kita." kisah Ruben dikutip Grid.ID dari YouTube The Onsu Family (21/12/2018).
Namun Ruben tak berani memegang surat ancaman tersebut.
Ia lalu menyuruh asistennya yang memeriksanya.
Baca Juga : Sangat Luas dan Dihiasi Sawah dan Kebun Hijau, Inilah Vila Ruben Onsu di Bogor yang Dibobol Maling
"Saya gak berani pegang saya suruh asisten rumah tangga yang buka. Terus bentuk tulisannya itu adalah "JAGA NYAWA KELUARGAMU RUBEN!!!"
Melihat tulisan tersebut, hati Ruben langsung hancur.
Setelah berbagai kejadian yang dialaminya, keluarga Ruben membutuhkan proses kembali hidup normal.
"Kami butuh waktu dan proses untuk bisa mengembalikan bisa senyaman itu tinggal di rumah ini. Saya rasa kalau hilang materi masih bisa kita cari. Tapi kalau psikologis tuh kaya lu butuh waktu bisa recovery lagi." Ungkap Ruben Onsu.
(*)