Find Us On Social Media :

Istri Ifan Seventeen Masih Belum Ditemukan Meski Telah Dinyatakan Selamat dari Tsunami Banten

By Siti Sarah Nurhayati, Minggu, 23 Desember 2018 | 13:09 WIB

Ifan Seventeen dan Istrinya, Dylan Sahara

Laporan Wartawan Grid.ID, Siti Sarah Nurhayati

Grid.ID - Ifan Seventeen yang juga jadi korban dalam bencana tsunami Banten yang terjadi Sabtu (22/12/2018) malam tadi, akhirnya melaporkan keadaannya melalui akun Instagram pribadinya.

Ifan Seventeen menjelaskan bahwa beberapa timnya menghilang saat manggung di Tanjung Lesung Beach Resort, Banten, ketika gelombang tinggi melanda lokasi tersebut sekitar pukul 21.33 WIB.

Pemain bass Muhammad Awal Purbani atau Bani, dan sang manajer Oki Wijaya dinyatakan meninggal dunia dalam bencana tsunami Banten tersebut.

Baca Juga : Aa Jimmy Meninggal Dunia dalam Bencana Tsunami Banten, Begini Sepak Terjangnya di Dunia Hiburan Tanah Air

Bahkan istri Ifan, Dylan Sahara hilang pasca kejadian tersebut.

Namun, tak lama berselang, Ifan mengabarkan bahwa istrinya selamat dari bencana yang menimpa tim dan warga sekitar itu.

Meski demikian, nyatanya pihak manajemen Seventeen, Yulia Dian, mengatakan Dylan Sahara masih belum ditemukan hingga saat ini meski sudah dinyatakan selamat.

"Belum ketemu. Katanya udah selamat, tapi belum ketemu. Saya juga belum komunikasi. Ini saya lagi coba komunikasi di sana," ungkap Yulia saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon pada Minggu (23/12/2018).

Baca Juga : Unggahan Terakhir Aa Jimmy Sebelum Meninggal Akibat Bencana Tsunami Banten

Hingga saat ini pun, Yulia mengatakan dirinya masih terus berkomunikasi dengan timnya yang selamat dalam bencana nahas tersebut, termasuk dengan Ifan Seventeen.

"Nanti kita kabarin ya, komunikasi kita lagi keputus," tuturnya.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam konferensi pers yang dilaksanakan pukul 02.00 WIB dini hari tadi, menyatakan bahwa gelombang itu merupakan tsunami.

BMKG menyampaikan kesimpulan tersebut setelah mendapatkan data dari 4 stasiun pengamatan pasang surut di sekitar Selat Sunda pada waktu kejadian tsunami, yaitu pukul 21.27 WIB.

Hasil pengamatan menunjukkan tinggi gelombang masing-masing 0.9 meter di Serang pada pukul 21.27 WIB, 0,35 meter di Banten pada pukul 21.33 WIB, 0,36 meter di Kota Agung pada pukul 21.35 WIB, dan 0,28 meter pada pukul 21.53 WIB di Pelabuhan Panjang. (*)