Find Us On Social Media :

Herman Gitaris Seventeen Meninggal Dunia dalam Tsunami Banten, Sang Istri Menangis Histeris: Anak Masih Pada Kecil

By Siti Sarah Nurhayati, Minggu, 23 Desember 2018 | 15:34 WIB

Juliana Moechtar menangis histeris usai mendengar kabar suaminya Herman selaku gitaris Band Seventee

Laporan Wartawan Grid.ID, Siti Sarah Nurhayati

Grid.ID - Juliana Moechtar menangis histeris usai mendengar kabar suaminya Herman selaku gitaris Band Seventeen meninggal dunia.

Herman Seventeen meninggal dunia setelah terkena bencana tsunami yang terjadi di daerah Tanjung Lesung, Pandenglang, Banten, Sabtu (22/12/2018) malam.

Juliana yang sedari semalam terus menghubungi Ifan Seventeen yang juga jadi korban selamat dari bencana tsunami tersebut, akhirnya mendapat kepastian kabar.

Baca Juga : Herman Gitaris Band Seventeen Ditemukan Meninggal Dunia dalam Tsunami Banten

Setelah menunggu, dirinya mendapatkan kabar bahwa suaminya ditemukan. Namun, dalam keadaan meninggal dunia.

Kabar tersebut ia dapatkan langsung dari kakak kandung Herman yang langsung menuju lokasi setelah mendapat kabar bencana tersebut.

Awalnya Juliana sempat diberikan kabar juga oleh Ifan Seventeen bahwa suaminya sudah ditemukan namun masih di konfirmasi keadaannya.

"Tadi udah dapet kabar, katanya udah ditemukan, tapi untuk kepastiannya kakak ipar saya masih ngecek dan belum dikabarin lebih lanjut," ungkap Uli sapaan akrabnya sesaat sebelum mendapatkan kabar pasti saat diwawancarai awak media dikediamannya, komplek DPR-RI, Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (23/12/2018).

Setelahnya, ia mendapatkan telepon kembali dari kakak Herman bahwa suaminya itu telah meninggal dunia.

Sontak ia langsung menjerit histeris dan menangis sejadi-jadinya.

Para sahabat yang sedari tadi menunggu kabar pun langsung mengerubuni Uli dan turut menitikan air mata.

Terlihat rekan sesama artisnya pun turut datang menenangkan Uli, seperti Said Bajuri.

"Anak Uli masih pada kecil, ini gimana?" tutur Uli sembari menangis histeris dan memeluk kedua anaknya, Hafuza Dhamiri Herman dan Hisyam Quraisy Herman.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam press conference yang dilaksanakan pukul 02.00 WIb dini hari tadi, menyatakan bahwa gelombang itu merupakan tsunami.

BMKG menyampaikan kesimpulan tersebut setelah mendapatkan data dari 4 stasiun pengamatan pasang surut di sekitar Selat Sunda pada waktu kejadian tsunami, yaitu pukul 21.27 WIB.

Hasil pengamatan menunjukkan tinggi gelombang masing-masing 0.9 meter di Serang pada pukul 21.27 WIB, 0,35 meter di Banten pada pukul 21.33 WIB, 0,36 meter di Kota Agung pada pukul 21.35 WIB, dan 0,28 meter pada pukul 21.53 WIB di Pelabuhan Panjang.

Saat kejadian, kebetulan grup band Seventeen sedang manggung di Tanjung Lesung Beach Resort, Banten, ketika gelombang tinggi melanda lokasi tersebut sekitar pukul 21.33 WIB. (*)