Teguh merupakan warga Merambung Desa Pandan, Kalianda, Lampung Selatan.
Saat kejadian, Teguh dan Sahroni bermain di tepi Pantai PPI Bom.
Tiba-tiba, gelombang tinggi datang.
Teguh dan Sahroni berlari untuk menyelamatkan diri.
“Gelombang datang tiga kali. Pertama, merobohkan motor yang kita pakai. Kita kemudian lari. Tapi, gelombang kedua dan ketiga datang,” beber Teguh.
Teguh sempat berpegang pada batu saat gelombang datang.
Pascatsunami, Teguh kehilangan jejak Sahroni.
“Saya nggak tahu dia kebawa ombak apa nggak. Tapi, saya masih belum menemukan dia,” ujar Teguh.
Ayah Peluk Anak Tergulung Ombak
Di Way Muli Timur, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, Nasoha (45) tak pernah menyangka bahwa suara gemuruh yang didengarnya merupakan ombak besar.