Laporan Wartawan Grid.ID, Agil Hari Santoso'
Grid.ID - Bocah 5 tahun korban tsunami Banten bernama Ali, mencuri perhatian netizen Indonesia.
Ali, bocah 5 tahun korban tsunami Banten, harus bertahan sendirian di bawah reruntuhan bangunan selama 12 jam.
Keberadaan Ali, bocah 5 tahun korban tsunami Banten, berhasil ditemukan oleh petugas kepolisian yang bertugas mengevakuasi korban.
Baca Juga : Ayah Bani Seventeen Sebut Putranya Sudah Rencana Pulang ke Jogja Sebelum Jadi Korban Tsunami Banten
Penemuan Ali ini terjadi saat satuan Brimob yang dipimpin oleh Dansat Brimob Polda Banten Kombes Pol Reeza Herasbudi, tengah memeriksa reruntuhan Hotel Mutiara Carita yang berlokasi di Pantai Carita, Pandeglang, Banten.
Telah dilansir oleh Grid.ID sebelumnya, proses evakuasi diunggah Reeza di akun Instagram pribadinya, @reezaherasbudi, pada Minggu (23/12/2018) sekitar pukul 11.00 WIB.
Di unggahannya, Reeza mengatakan bahwa Ali, sudah terjebak reruntuhan selama 12 jam.
"12 jam terjebak reruntuhan bangunan, alhamdulilah Ali 5 tahun dapat dievakuasi dengan selamat," tulis Reeza di unggahannya.
Mengutip akun Instagram Ndorobeii, kondisi Ali saat ditemukan petugas kepolisian cukup memprihatinkan.
Tampak kusen serta plafon Hotel Mutiara Carita yang runtuh, menghimpit tubuh Ali.
Baca Juga : Kronologi Tsunami Banten, Kesaksian Warga : Malam Itu Ombak Sempat Menghilang dan Air Laut Surut Banget!
Dilihat dari kejauhan, mata Ali tampak memelas, seperti tak tahan terhimpit bangunan dan bertahan sendirian selama 12 jam.
Dari video yang dibagikan Dansat Brimob Polda Banten Kombes Pol Reeza Herasbudi, terdengar rintihan sang anak ketika ditemukan petugas.
Suara tangis Ali pun tak berhenti ketika berhasil diselamatkan.
Ali tetap menangis ketika digendong di bahu Reeza.
Air mata Ali mengalir di wajahnya yang tertutup dengan lumpur yang telah mengering.
"Sama om ya, sama om," ucap Reeza demi menenangkan sang anak.
Dari potret yang dibagikan akun Instagram @ndorobeii, badan Ali juga penuh dengan lumpur.
Warna pakaian Ali pun kini telah berubah menjadi cokelat, akibat tanah yang tercampur dengan air laut.
Petugas kemudian menutupi tubuh Ali dengan jas hujan biru besar, cukup besar untuk menutupi seluruh tubuh Ali.
Kini Ali telah mendapatkan perawatan medis di Bid Dokes Polda Banten.
Baca Juga : Harapkan Sang Drummer Lekas Ditemukan Pasca Tsunami Banten, Ifan Seventeen: Cepet Pulang Sob, Please!
Ali adalah salah satu dari sekian banyak korban akibat tsunami yang terjadi di pesisir pantai selat Sunda, pada Sabtu (22/12/2018) malam.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan bahwa korban tsunami Banten yang meninggal dunia kini mencapai 168 orang.
"Hingga Minggu, 23 Desember 2018 pukul 13.00 WIB, total jumlah korban meninggal 168 orang meninggal dunia," ujar Sutopo.
(*)