2. Pembentukan Kaldera atau Kawah Besar
Pembentukan kaldera akibat letusan gunung api di laut, dapat merubah keseimbangan volume air laut secara tiba-tiba.
Kaldera sendiri, mengutip dari KBBi daring, adalah kawah gunung api yang sangat luas, yang diakibatkan runtuhnya bagian puncah gunung api karena ledakan.
Fenomena naiknya volume air laut secara tiba-tiba ini diibaratkan seperti penggunaan gayung di bak mandi.
"Menekan gayung mandi ke bak mandi, kemudian membalikkannya adalah analogi pembentukan kaldera gunung api di laut," tulis Dr.Mirzam di analisisnya.
Baca Juga : Ungkapan Perasaan Aa Jimmy Sebelum Jadi Korban Tewas Tsunami Banten: Sebenarnya Mah Males, Capek
3. Material Gunung Api Longsor
Menurut Dr.Mirzam, kemungkinan tsunami Banten terjadi karena longsornya material gunung api.
"Material gunung api yang longsor bisa menyebabkan memicu perubahan volume air di sekitarnya," ungkapnya di tulisan yang dirilis itb.ac.id.
Walau longsornya material Anak Krakatau jadi salah satu kemungkinan penyebab tsunami, hal ini masih diragukan oleh Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Wawan Irawan.
"Yang perlu kami cek apakah ada longsoran di tubuh Gunung Anak Krakatau sehingga terjadi tsunami. Itu juga seharusnya kalau terjadi longsoran perlu yang besar sekali sampai terjadi tsunami," ujar Wawan Irawan pada konferensi pers PVMBG Badan Geologi, Minggu (23/12/2018), dikutip Grid.ID dari Tribun Jabar.