Find Us On Social Media :

Ternyata Sistem Peringatan Dini Tsunami di Indonesia Sudah Tidak Aktif Sejak 2012

By Hastin Munawaroh, Senin, 24 Desember 2018 | 09:14 WIB

Ternyata Sistem Peringatan Dini Tsunami di Indonesia Sudah Tidak Aktif Sejak 2012

Dalam acara tersebut ada penampilan band Seventeen," ungkap Sutopo dikutip dari Tribunnews.com.

Baca Juga : Juliana Moechtar, Istri Herman Seventeen Kenang Lagu Terakhir Ciptaan Suami Sebelum Tergulung Tsunami Banten: Sedih Hati Saya Mendengar Lagu Ini

Sutopo juga mengungkap posisi panggung tempat Seventeen tampil yang membelakangi pantai dan berjarak sekitar 3-4 meter dari pantai.

Seperti dalam video yang beredar, panggung itu langsung ambles diterjang tsunami.

Kemungkinan Penyebab Tsunami Banten

Dilansir Grid.ID dari Kompas.com, BMKG menduga ada dua peristiwa yang memungkinkan menjadi pemicu gelombang tsunami di sekitar Selat Sunda tersebut, yakni aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau dan gelombang tinggi akibat faktor cuaca di perairan Selat Sunda.

Namun, hal itu masih dalam penyelidikan oleh pihak tertentu.

Baca Juga : Analisis Volkanolog ITB Soal Kemungkinan Penyebab Tsunami Banten, dari Longsor hingga Wedus Gembel Berkecepatan Tinggi

Dalam akun Twitter-nya, Sutopo mengungkap, Indonesia belum mempunyai sistem peringatan dini tsunami yang disebabkan longsor bawah laut dan erupsi gunung api.

Indonesia belum memiliki sistem peringatan dini tsunami yang disebabkan longsor bawah laut dan erupsi gunung api.

Yang ada saat ini sistem peringatan dini yang dibangkitkan gempa.

Sutopo juga mengungkapkan, gempa yang menyebabkan longsor bawah laut lalu memicu tsunami pernah terjadi di Maumere (1992) dan Palu (2018).