Grid.ID - Selain tempat tidur, biasanya hotel menyediakan perlengkapan mandi untuk para tamu yang menginap.
Mereka menyiapkan sabun, pasta gigi, sampo dan perlengkapan lainnya.
Pengunjung bisa dengan bebas menggunakan fasilitas ini.
Namun, apa kamu pernah bertanya-tanya apa yang terjadi dengan sabun yang tersisa usia dipakai para tamu ini?
(BACA JUGA Perlukah “Miss V” Dicuci Dengan Sabun?)
Bisa dibayangkan betapa banyak sabun yang tersisa jika seorang tamu hanya menggunakannya sekali pakai.
Sayang sekali, ternyata hotel-hotel di berbagai tempat ternyata membuang sabun bekas dari para tamu setiap harinya.
Padahal, beberapa hotel memiliki kualitas sabun yang bagus dengan bahan yang baik pula.
Untungnya, terdapat sebuah kelompok yang berusaha menghentikan kebiasaan buang sabun bekas ini.
Orang-orang ini ingin berkontribusi mengubah dunia jadi lebih baik dengan memanfaatkan sabun bekas ini.
Seorang pria bernama Shawn Seipler membuat sebuah kelompok bernama Clean the World, melansir EliteReaders.
Mereka mendaur ulang sabun bekas dan membagikannya pada orang-orang yang membutuhkan.
(BACA JUGA Ini Alasan Mandi Malam Sebelum Tidur Membuat Nyenyak Tidurmu)
Aksi mereka ini dilakukan sebagai usaha untuk mencegah penyakit dan kematian di masyarakat miskin karena kurangnya kebersihan.
Organisasi ini telah menjalin kerjasama dengan banyak hotel, kelompok perdagangan, organisasi pelayanan dan peseorangan untuk menyukseskan program ini.
Mereka mengumpulkan, memilih dan memproses ulang sabun dari hotel-hotel di daerah Orlando, Florida, Las Vegas dan Hong Kong.
Setelah diproses ulang, sabun-sabun ini akan dibagikan oleh para relawan ke berbagi daerah.
Mereka memprioritaskan daerah yang memiliki resiko tinggi terserang penyakit karena tingkat kebersihan yang kurang.
Mereka juga diberi penyuluhan mengenai cara menjaga kebersihan, seperti mencuci tangan.
Namun, sayangnya aksi seperti ini belum menjangkau seluruh dunia.
Semoga aksi yang bermanfaat bagi kesehatan, sosial dan lingkungan bisa diikuti oleh negara lain ya.
Kamu juga bisa lho memulai aksi ini di Indonesia, tertarik mencoba? (*)