Find Us On Social Media :

Tsunami Terjang Tanjung Lesung, Deddy Corbuzier Bagikan Teori Konspirasi Bencana!

By Winda Wahdania, Senin, 24 Desember 2018 | 20:32 WIB

Deddy Corbuzier

Laporan Wartawan Grid.ID, Eria Winda Wahdania

Grid.ID - Indonesia kembali berduka. Pasalnya, tsunami kembali terjadi dan menerjang Selat Sunda di antaranya wilayah Banten dan Lampung.

Ratusan korban jiwa pun berjatuhan. Tangis keluarga korban kembali terdengar.

Menanggapi banyaknya bencana yang terjadi, Deddy Corbuzier pun mengungkapkan teori konspirasi bencana versinya.

 Baca Juga : Ditinggal Seluruh Rekannya Akibat Tsunami Banten, Ifan Seventeen Pamit

Deddy menjelaskan bahwa bencana tidak hanya terjadi di Indonesia saja, bahkan di berbagai belahan dunia.

"Bencana di Indonesia sekarang terjadi lebih sering, tapi sebenarnya di seluruh dunia bencana terjadi lebih sering," ungkapnya.

Pembawa acara Hitam Putih tersebut lantas menjelaskan tentang sebuah teori yang ada dalam pikirannya.

 Baca Juga : Jadi Saksi Mata Detik-detik Tsunami Banten Menerjang, Fotografer Asal Norwegia Ngaku Lihat 2 Gelombang Menghempas Daratan

Deddy mengibaratkan bahwa bumi itu hidup selayaknya manusia.

Saat tubuh manusia diserang oleh beberapa virus dan penyakit lainnya, maka tubuh akan bereaksi.

Atas reaksi yang dilakukan tubuh bersama otak, maka menghasilkan beberapa dampak seperti badan menjadi panas dan juga cairan yang keluar dari hidung ketika sedang flu.

 Baca Juga : Berduka atas Tsunami Banten, Deddy Corbuzier: Saya Gak Kepikiran Kalau Keluarga Ada di Sana!

"Gue punya teori sebenernya udah lama ada di otak gue, tapi gue nggak tahu ini benar atau enggak."

"Begini, anggap aja ini teori bodoh. Bumi itu punya sebuah konsep, kalau saya menganggap bahwa bumi itu hidup lalu kita samakan dengan manusia."

"Kalau manusia masuk sebuah penyakit atau virus atau bakteri apa yang tubuh kita berkonspirasi bersama otak kita?"

 Baca Juga : Berduka atas Tsunami Banten, Deddy Corbuzier: Saya Gak Kepikiran Kalau Keluarga Ada di Sana!

"First, tubuh kita bersama otak kita akan melakukan hal-hal yang tidak mengenakkan dengan cara memanaskan tubuh kita, maka kita akan demam,suhu badan kita panas ditujukan untuk membunuh bakteri atau virus."

"Kalau kita flu, maka hidung kita akan mengeluarkan cairan yang berlebih yang ditujukan untuk menghilangkan virus atau bakteri tersebut dari tubuh kita."

"Now, bagaimana bila bumi juga merasakan hal yang sama?"

 Baca Juga : Deretan Potret Kebersamaan Herman Sikumbang dan Keluarga, Gitaris Seventeen yang Jadi Korban Tsunami Banten

Tahukah Anda, semakin lama manusia di bumi ini adalah makhluk yang menghancurkan, menghabisi habitat yang ada di bumi sendiri, jadi kehadiran manusia semakin lama menjadi penyakit bagi bumi," jelasnya.

Deddy lantas mengungkap kemungkinan bumi melakukan hal sama seperti yang dilakukan manusia.

Bisa saja bumi sedang mengalami pemanasan global ketika merasa banyak bakteri dan virus yang masuk.

 Baca Juga : Rossa Turut Panjatkan Doa Bagi Band Seventeen dan Korban Tsunami Selat Sunda

"Bagaimana jika bumi melakukan hal yang sama sebagai makhluk hidup lainnya, ketika kita panas karena sakit maka bumi juga melakukan global warming. What if adanya tsunami sama seperti kita mengeluarkan cairan yang banyak dari hidung."

"What if kalau kita batuk sama dengan bumi mengeluarkan angin topan dengan satu tujuan untuk menghilangkan virusnya karena sudah menjadi ancaman bagi tubuhnya, karena bumi menganggap manusia sudah menjadi ancaman bagi tubuhnya."

"Dan jika ada sesuatu yang masuk ke dalam tubuh manusia dan konspirasi antara otak dan tubuhnya, maka bumi melakukan hal ini."

 Baca Juga : Istrinya Tak Selamat dari Gulungan Tsunami Banten, Ade Jigo Menangis Tersedu di Pemakaman

"Bagaimana kalau itu yang sebenarnya dilakukan bumi?" imbuhnya.

Deddy pun menjelaskan, sebaiknya manusia lebih berpikir lagi untuk hidup dengan cara yang lebih baik di bumi yang ditinggali.

 Baca Juga : Kunjungi Lokasi Bencana Tsunami Banten, Presiden Jokowi Memandang Perlunya Pendidikan Kebencanaan dalam Kurikulum Pendidikan

"Gue ngga tahu, yang pasti kita manusia harus berpikir lagi cara yang benar bagaimana hidup di bumi," pungkasnya.

(*)